Kemarau, puluhan hektare kebun habis terbakar di Sulawesi Tengah
Merdeka.com - Puluhan hektare kebun produktif milik rakyat di Kecamatan Sindue Tobata, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, terbakar akibat musim kemarau panjang.
Agus, seorang warga Sindue mengatakan sejak Jumat (2/10) hingga saat ini, kebun produktif di dua desa yakni Alindau dan Sikara sudah banyak sekali yang menjadi korban amukan api yang hampir mendekati permukiman warga. Tidak hanya kebun, kebakaran juga meluas ke dalam areal hutan.
"Cengkeh saya hampir 200 pohon habis terbakar, saya hanya bisa pasrah dan tidak tau mau bikin apa. Bukan hanya saya, banyak masyarakat yang jadi korban," kata Agus, Selasa (6/10).
-
Apa dampak kekeringan di Jateng? Warga Terdampak Kekeringan di Jateng Capai 9.153 Jiwa, Ini Penjelasan BPBD
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
-
Apa dampak dari kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali. Dalam dua bulan terakhir, mereka kesulitan air bersih.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
Tanaman produktif lainnya yang dilanda kebakaran lahan antara lain kakao, pala, pisang dan tanaman kayu seperti pohon jati.
"Kami berupaya secara gotong royong memadamkan api dengan peralatan ala kadarnya tetapi tidak mampu menyelamatkan kebun dan tanaman yang sudah dilahap api," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua RT di Dusun Sigaronda, Rafik bahwa warga telah berusaha memadamkan api selama tiga hari terakhir dengan peralatan seadanya.
"Kami juga bekerja sama dengan warga desa tetangga yang lahan dan kebunnya menjadi korban kebakaran," ungkapnya.
Seperti dilansir antara, Rafik menerangkan, sebagian hutan di Gunung Simpuledo yang berada di wilayahnya juga hangus terbakar sehingga api semakin mendekati pemukiman warga. Saat ini, kata dia, warga dalam keadaan cemas dan bersiap untuk mengungsi.
Sementara itu Kepala Desa Alindau Karim H. Jabar mengatakan bahwa pihaknya telah memberitahukan kebakaran lahan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Donggala sudah membantu lima buah tangki air 'solo' dan satu lusin masker.
"Ada juga bantuan BPBD Donggala berupa alat penyemprot air, masker satu lusin dan air minum kemasan beberapa lusin. Itupun sebenarnya bukan jatah desa ini hanya kelebihan bantuan yang diberikan ke Desa Sabang," jelasnya.
Saat ini ada tiga gunung yang masih beresiko terbakar kembali karena masih adanya titik api (hotspot) yakni Gunung Gunung Kayuwadi, Siufu dan Bululemo. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaKemarau panjang menyebabkan warga puluhan desa di Trenggalek krisis air bersih. Tidak hanya itu, dalam hitungan bulan sudah terjadi 32 kebakaran hutan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca Selengkapnya824 Ha hutan dan lahan terbakar, bahkan saat ini masih terjadi kebakaran di Kecamatan Uluere.
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaRibuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino membuat musim kemarau di Indonesia berlangsung lebih panjang dari biasanya.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.
Baca Selengkapnya