Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemarau panjang, petani kedelai di Manado merugi ratusan juta

Kemarau panjang, petani kedelai di Manado merugi ratusan juta Petani di Bogor gagal panen. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Musim kemarau panjang yang terjadi di beberapa daerah di tanah air berdampak terhadap hasil panen petani. Di Manado, Sulawesi Utara, petani kedelai merugi hingga ratusan juta rupiah lantaran tanaman kedelai mereka mengalami gagal panen.

Tanaman kedelai seluas 6 hektar mengalami kekeringan sehingga mengakibatkan yang dapat dipanen hanya sekitar 2 hektar. Itupun dengan kualitas yang jauh dari harapan.

Sutrisno Matasir, salah seorang petani di Kelurahan Meras mengatakan, biasanya ia bisa memanen sebanyak 9 ton kedelai dengan harga Rp 15 ribu per kilogram, namun akibat kekeringan, diperkirakan ia hanya dapat memanen sekitar 3 ton saja.

"Harusnya dalam satu pohon kedelai terdapat 300 polong, namun dengan kondisi kekeringan seperti ini, satu pohon hanya menghasilkan 50 polong," ujar dia lirih, Selasa (11/8) sore.

Dirinya mengaku terlanjur menanam di akhir musim hujan. Harapannya dapat hasil yang melimpah di musim kemarau. Tak dinyana, kekeringan panjang membuat ia harus gigit jari karena merugi.

Akibat kerugian yang diderita, petani belum berani mengambil bibit kedelai. Tanaman yang tahan terhadap cuaca panas berkepanjangan menjadi alternatif lain yang akan ditanam.

"Kami juga meminta pemerintah agar dapat menyuplai air bersih untuk menyemprot tanaman kami," pinta Sutrisno.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP