Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kematian bayi bongkar ironi penghuni panti yang disuruh makan kecoak

Kematian bayi bongkar ironi penghuni panti yang disuruh makan kecoak Panti Asuhan Yayasan Tunas Bangsa. ©2017 merdeka.com/abdullah sani

Merdeka.com - Kehidupan penghuni Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru sungguh sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, berbagai perbuatan keji harus diterima mulai dari disuruh mengemis agar dapat makan, menyantap makanan sisa tikus, dan yang lebih parah para penghuni terpaksa makan kecoak untuk mengganjal perut mereka yang terasa sangat lapar.

Sikap jauh dari kata manusiawi yang diterima penghuni panti terbongkar usai kematian Zikli, seorang bayi 18 bulan.

Paman Zikli, Dwiyatmoko merasa adanya keganjilan dari kematian Zikli, 15 Januari 2017 silam. Pasalnya, sekujur tubuh Zikli penuh luka. Bahkan, kemaluan Zikli pun tak luput dari luka.

Saat itu, pihak panti asuhan langsung memakamkan Zikli dan mengatakan penyebab kematian Zikli karena demam tinggi. Dwiyatmoko yang tak lantas percaya langsung melaporkan hal itu ke pihak berwajib pada 25 Januari 2017.

Benar saja, hasil autopsi polisi membuktikan adanya tindak kekerasan yang diterima Zikli sebelum tewas.

"Luka lecet ditemukan dokter pada bagian pelipis, perut, pipi dan punggung serta tangan sebelah kiri. Luka dan memar pada tubuh korban itu diduga akibat kekerasan benda tumpul," ujar Kasubbid Dokkes Polda Riau, Kompol Supriyanto.

Perlahan, 'borok' panti yang juga menerima orang tua lanjut usia itu pun terbongkar.

Kepala Dinas Sosial, Syarifuddin mengungkapkan terdapat 3 panti dibawah naungan Yayasan Tuna Bangsa, yakni panti asuhan anak, panti jompo dan panti psikotik atau untuk orang gangguan jiwa.

Namun, para penghuni tidak mendapatkan perlakuan layak, mereka malah diperlakukan bak binatang.

Syarifuddin membeberkan menurut pengakuan salah satu penghuni panti, mereka kerap menerima makanan yang tidak steril.

"Iya ada keterangan dari salah satu penghuni Panti Asuhan Tunas Bangsa di jalan Singgalang itu, mereka makan itu (kecoa). Selain itu, makanan mereka tidak steril, bekas dimakan tikus pun dimakan lagi," ujar Syarifuddin.

Ironisnya, lanjut Syarifuddin, penghuni yang tadinya normal jiwanya malah terganggu karena sering mendapatkan perlakuan tidak manusiawi.

"Ada penghuni yang menjadi gangguan jiwa karena kondisi panti yang centang prenang (tidak beres) dan berantakan. Di situ tempat makan, buang kotoran dan tempat tidur," kata Syarifuddin.

Selidik punya selidik, panti tersebut sudah tidak memiliki izin sejak 2015 lamanya.

Syarifuddin menambahkan tak jarang penghuni disuruh untuk mengemis demi mendapatkan sesuap nasi dari pihak pengelola. Selain itu, jadwal makan penghuni panti juga tak menentu, terkadang mereka makan satu kali sehari.

"Makanya itu, adanya informasi dijadikan pengemis itu perlu diusut polisi. Kita minta kepada polisi untuk mengusut kasus pidana yang terjadi di panti itu serta kasus eksploitasi. Kan ada undang-undang perlindungan anak serta undang-undang perdagangan orang, itu yang harus diusut sampai tuntas," kata Syarifudin.

Tidak sampai di situ, kebiadaban pengelola panti semakin menjadi dengan menempatkan para penghuni di 'kandang' layaknya binatang peliharaan.

Kini, penghuni Panti Asuhan lainnya tersebut sudah dievakuasi oleh Unit PPA Polresta Pekanbaru bersama Dinas Sosial Riau dan Lembaga Perlindungan Anak Riau dari tempat tersebut ke Rumah Aman untuk anak-anak dan ke Rumah Sakit Jiwa bagi yang mengalami gangguan jiwa.

Selain itu, Tim juga menyisir panti lanjut usia cabang dari Panti Asuhan Tunas Bangsa itu di jalan Cendrawasih gang Nuri kota Pekanbaru. Hasilnya, 13 Lansia ditemukan dengan kondisi memprihatinkan.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar
Bayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar

Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.

Baca Selengkapnya
Heboh Panti Asuhan di Musi Banyuasin Diprank Donatur, Anak-Anak Nangis Makanan Dibawa lagi
Heboh Panti Asuhan di Musi Banyuasin Diprank Donatur, Anak-Anak Nangis Makanan Dibawa lagi

Panti asuhan di Musi Banyuasin menjadi korban prank donator saat memberikan bantuan makanan ringan.

Baca Selengkapnya
Beri Bayi 2 Bulan Bubur saat Live TikTok Biar Dapat Gift, Pengelola Panti Asuhan Jadi Tersangka
Beri Bayi 2 Bulan Bubur saat Live TikTok Biar Dapat Gift, Pengelola Panti Asuhan Jadi Tersangka

Panti asuhan itu tidak memilik izin dari Dinas Sosial Kota Medan.

Baca Selengkapnya
Heboh Panti Asuhan Mengais Iba Manfaatkan Anak Asuh Demi Saweran Saat Siaran Daring, Ini Kata Risma
Heboh Panti Asuhan Mengais Iba Manfaatkan Anak Asuh Demi Saweran Saat Siaran Daring, Ini Kata Risma

Risma mengatakan Kementerian Sosial telah menyiapkan bantuan permakanan yang bisa diberikan kepada panti asuhan.

Baca Selengkapnya
Geger Temuan Bayi Diduga Dibuang dan Jasadnya Dimakan Biawak
Geger Temuan Bayi Diduga Dibuang dan Jasadnya Dimakan Biawak

Jasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.

Baca Selengkapnya
Hanya Ingin Makan Ayam, Kisah Ibu Pemulung dan Lima Anaknya Ini Bikin Haru
Hanya Ingin Makan Ayam, Kisah Ibu Pemulung dan Lima Anaknya Ini Bikin Haru

Kisah ibu pemulung dan lima anaknya ini viral. Mereka anya ingin makan ayam saat ditawari.

Baca Selengkapnya
Viral Momen Polwan Kunjungi Panti Asuhan Balita di Semarang, Penuh Haru
Viral Momen Polwan Kunjungi Panti Asuhan Balita di Semarang, Penuh Haru

Viral momen polwan kunjungi panti asuhan balita di Semarang, penuh haru.

Baca Selengkapnya
Miris Banget Bocah Perempuan Terbaring Lemas di Trotoar Tak Berani Pulang, Ternyata Ditarget Ortu Ngemis Rp200 Ribu
Miris Banget Bocah Perempuan Terbaring Lemas di Trotoar Tak Berani Pulang, Ternyata Ditarget Ortu Ngemis Rp200 Ribu

Bocah perempuan ditemukan lemas di trotoar lantaran takut dipukuli orang tua karena hasil mengemis tak mencapai target.

Baca Selengkapnya
Ibu Bayi Dugaan Korban Malpraktik Datangi RSAB Tuntut Klarifikasi Lengkap
Ibu Bayi Dugaan Korban Malpraktik Datangi RSAB Tuntut Klarifikasi Lengkap

Singkat cerita, pada saat bayi LAH dirawat di RS tersebut pihak nakes sempat meminta biaya menebus obat dan alat medis kepada Chintia.

Baca Selengkapnya
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk

Sang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya