Kematian dokter relawan asal Nepal masih diselidiki
Merdeka.com - Polisi masih menyelidiki penyebab kematian jasad yang diduga kuat sebagai dokter asal Nepal, Tej Bikram Karki (36). Jasad relawan itu masih diautopsi di RS Bhayangkara Medan, Senin (23/11).
Kepala RS Bhayangkara Medan AKBP Farid Amansyah mengatakan, Selain itu pihaknya masih harus memastikan jasad itu benar-benar Tej Bikram. Mereka mengumpulkan data antemortem dan membandingkannya dengan data postmortem. Sejauh ini, jasad laki-laki itu baru dikenali rekan-rekannya yang sudah datang ke RS Bhayangkara Medan sejak tadi malam. Autopsi juga sedang berlangsung untuk memastikan penyebab kematiannya.
"Setelah autopsi baru kita tahu penyebab kematiannya. Saat ini kita belum dapat memastikan apakah ada luka lebam bekas pukulan atau luka lainnya," katanya.
-
Dimana Kemensos memberikan layanan operasi katarak? Kementerian Sosial berkolaborasi memberikan pelayanan operasi katarak bagi PPKS lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, menggandeng Pemkab Tulungagung, RSUD Dr. Iskak, YPP, SCTV, Indosiar serta Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI).
-
Siapa yang memperingati Hari Dokter Nasional? Sejak saat itu, 24 Oktober kemudian ditandai sebagai peringatan Hari Dokter Nasional.
-
Apa saja yang dilakukan Dokter Terawan? 'Prof Terawan Hanya melayani Tindakan Digital Substraction Angiography (DSA), dan Immunotherapy Nusantara,' kata Okta.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Dokter Nasional? Salah satu wujud penghargaan dan apresiasi kepada para dokter yakni melalui berbagi kata-kata ucapan memperingati Hari Dokter Nasional 2023.
-
Apa yang dilakukan relawan Bobby Nasution di Medan? Kita relawan terus bergerak di akar rumput. Mengadvokasi rakyat untuk urusan sosial, kesehatan serta pendidikan. Bahkan kemarin baru giat pelestarian permainan rakyat di sejumlah tempat di Kota Medan,“ tukas Asril.
Jasad yang diduga kuat Tej Bijram itu ditemukan di kawasan lahan garapan, Jalan H Anif simpang Jalan Perjuangan, Desa Sampali, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Minggu (22/11) sore. Saat ditemukan tidak ada tanda pengenal pada mayat itu. Namun dia mengenakan kaos dengan gambar bendera Nepal.
Belakangan, jenazah itu diduga kuat sebagai Tej Bikram. Dokter asal Nepal ini merupakan relawan dalam bakti sosial operasi katarak gratis dalam rangkaian HUT ke-70 TNI.
Tej Bikram dilaporkan hilang sejak Jumat (20/11) pagi. Dia keluar hotel City Inn, Jalan Sun Yat Sen, Medan, tanpa membawa paspor dan dompet. Laporan orang hilang itu dibuat El Wi Jono (32), perwakilan Walubi, ke Polresta Medan pada Minggu (22/11).
Sementara itu, pihak hotel menyatakan hilangnya Tej Bikram diketahui pada Sabtu (21/11) siang. Dia tak kunjunf kenbali sejak Jumat (20/11) sekitar pukul 06.10 WIB.
Tej Bikram bersama seorang rekannya, Hari Karki, diketahui tiba di Bandara Kualanamu, Deliserdang, pada Kamis (19/11). Mereka kemudian ditempatkan di kamar 610 Hotel City Inn, Jalan Sun Yat Sen.
Keesokan harinya pada pukul 06.00 WIB, Hari mengetahui Tej Bikram masih mandi. Selesai mandi, dia tidak terlihat lagi di kamar hotel. Sementara paspor HP, dompet dan kopernya masih ada di sana.
Sekuriti hotel menyatakan, Tej Bikram telah keluar hotel pada pukul 06.10 WIB. Dia berjalan menuju Jalan Asia. Saat itu dia mengenakan jaket hitam dan celana pendek cokelat.
Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, laki-laki dengan ciri-ciri Tej Bikram sempat terlihat kebingungan di Jalan Thamrin, Medan.
"Dia sempat bertanya pada penarik betor di Jalan Thamrin," jelasnya.
Dua hari berselang, Minggu (22/11) sore jasad laki-laki yang diduga sebagai Tej Bikram ditemukan di kawasan lahan garapan di kawasan Jalan H Anif simpang Jalan Perjuangan.
"Tidak terlihat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kasus ini masih kita lidik," ucapnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok
Baca SelengkapnyaSelain menangani pasien, dokter Helmi aktif di media sosial seperti Instagram dan Tiktok. Di Instagram, dokter Helmi memiliki pengikut sebanyak 492 ribu.
Baca SelengkapnyaKasatreskrim Polres OKU Iptu Yudhistira mengungkapkan, dugaan itu berdasarkan keterangan sejumlah saksi
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, dokter yang akrab disapa dokter Helmi itu mengoperasi 10 pasien. Setelah itu, dia mendadak mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi, pihak rumah sakit hingga Kemenkes sudah turun tangan menyelidiki penyebab pasti kematian Dokter ARL.
Baca SelengkapnyaHelmi meninggal dunia akibat serangan jantung usai melakukan pelayanan kesehatan kepada 10 pasien.
Baca SelengkapnyaDirektur RSUD Sulbar, dokter Erna mengatakan, dokter Helmiyadi meninggal dunia di Puskesmas Sendana, Kabupaten Majene, saat hendak dirujuk ke Makassar, Sulawesi
Baca SelengkapnyaSelama menjadi dokter, ia sering menyisihkan uang pribadinya untuk biaya berobat pasien yang tidak mampu.
Baca SelengkapnyaKabar Duka, Dokter Dermawan Lo Siaw Ging Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaAksi protes kasus pemerkosaan dan pembunuhan sadis seorang dokter di rumah sakit milik pemerintah India mengalami peningkatan di seluruh negeri.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal periksa keluarga korban bocah A (7) yang meninggal usai alami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel
Baca SelengkapnyaMengenai dugaan adanya kelalaian, Kapolres juga belum dapat memastikan. Pihaknya masih melakukan pendalaman untuk mengetahui kronologi yang terjadi.
Baca Selengkapnya