Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kematian orangutan dan kondisi hutan Kalimantan yang makin memprihatinkan

Kematian orangutan dan kondisi hutan Kalimantan yang makin memprihatinkan Hutan Kalimantan. ©AFP PHOTO/Bay Ismoyo

Merdeka.com - Kematian satwa primata Orangutan Kalimantan Timur (Pongo Pygmaeus Morio) yang diperkirakan berusia 5-7 tahun, mati ditembus 130 peluru senapan angin dan 19 luka menganga. Kondisinya sangat memprihatinkan. Potensi kematian satwa semakin besar seiring dengan kondisi hutan Taman Nasional Kutai (TNK) yang dikepung permukiman dan perkebunan.

Sejak 1990-an, hutan TNK di Kalimantan Timur memiliki luas sekitar 198.629 hektare, berada di wilayah kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur dan Bontang. Seiring waktu, luasannya terus menyusut. Penyebabnya, marak aktivitas pembangunan permukiman dan perkebunan.

"Ya, TNK memang dikelilingi permukiman dan kebun masyarakat, dan luasannya semakin bertambah. Meningkatkan potensi konflik dengan satwa, itu sudah pasti. Karena kan permukiman bertambah itu perebutan ruang dengan satwa," kata Kepala Balai Taman Nasional Kutai, Nur Patria Kurniawan, saat berbincang bersama merdeka.com, Rabu (7/2).

Orang lain juga bertanya?

Patria tidak menampik, kondisi ini membuat semakin banyak aduan dan laporan konflik satwa dan warga di area TNK. "Cukup banyak lah (laporan). Cuma, kalau konflik satwa itu kan sesuai edaran Dirjen, untuk satwa di luar kawasan (TNK) jadi wewenang BKSDA Kaltim," ujar Patria.

Pada 2014 lalu, TNK telah merelakan lahannya berkurang menjadi Areal Penggunaan Lain (APL) atau enclave, untuk permukiman dan perkebunan.

"Sebagian areal permukiman sudah di-enclave tahun 2014. Termasuk lokasi Teluk Pandan (di Kutai Timur) yang menjadi lokasi penemuan (Orangutan terluka 130 peluru senapan angin). Dan itu, kemungkinan besar berada di dalam areal TNK," ucap Patria.

Soal perlindungan satwa, balai TNK mengaku terus berkoordinasi bersama BKSDA. Salah satunya dengan membatasi area khusus yang dijadikan penelitian Orangutan. Setidaknya ada di tiga tempat. Seperti di site Sangkima, Prevab dan Menamang. Namun diakuinya, pergerakan satwa tidak mengenal batas, dan bisa pergi kemana saja.

"Begitu di lokasinya tidak ada makanan, dan terdesak adanya penggunaan lahan, satwa akan mencari tempat lain yang lebih nyaman," jelasnya.

Patria menggarisbawahi, satwa punya 3 unsur yang membuat dia menjadi nyaman apabila terus terpenuhi. "Yang penting, satwa itu 3 yang diperlukan. Seperti Cover, Shelter dan Water. Jadi, ketiga itu kalau ada masalah salah satunya, makan satwa itu akan bergerak," tutupnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Orang Utan yang Unik dan Menarik, Si Lengan Panjang yang Suka Membuat Sarang
Fakta Orang Utan yang Unik dan Menarik, Si Lengan Panjang yang Suka Membuat Sarang

Dengan mengenal fakta-fakta orang utan, kita tidak hanya akan memperkaya pengetahuan terhadap hewan ini, tapi juga membangun kesadaran untuk melindungi mereka.

Baca Selengkapnya
Penampakan Orang Utan Raksasa Diduga di Kaltim, Datang ke Permukiman Warga Disebut karena Hutan Digunduli
Penampakan Orang Utan Raksasa Diduga di Kaltim, Datang ke Permukiman Warga Disebut karena Hutan Digunduli

Video seekor orang utan raksasa tiba-tiba muncul di permukiman warga viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Kawasan Konservasi Orang Utan di Provinsi Riau
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Kawasan Konservasi Orang Utan di Provinsi Riau

Salah satu taman nasional yang berada di lintas provinsi dan kabupaten ini menjadi kawasan habitat orang utan beserta jenis makhluk hidup lainnya.

Baca Selengkapnya
Platform Kitabisa Punya Program Konservasi Orangutan
Platform Kitabisa Punya Program Konservasi Orangutan

Banyak yang bisa dilakukan bagi konservasi Orangutan pada program ini.

Baca Selengkapnya
Wajib Dilindungi! Ini 12 Satwa Endemik Indonesia yang Hampir Punah, Diantaranya Komodo dan Harimau Bali
Wajib Dilindungi! Ini 12 Satwa Endemik Indonesia yang Hampir Punah, Diantaranya Komodo dan Harimau Bali

Semakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.

Baca Selengkapnya
Jadi Objek Penelitian, Ini Fakta Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus di Berau Kalimantan Timur
Jadi Objek Penelitian, Ini Fakta Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus di Berau Kalimantan Timur

Sebuah kawasan yang menjadi tempat konservasi Orang utan ini terdapat beberapa kegiatan penelitian untuk ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.

Baca Selengkapnya
Mengupas Hari Orangutan Sedunia, Ini Sejarah dan Fakta Primata Asli Indonesia
Mengupas Hari Orangutan Sedunia, Ini Sejarah dan Fakta Primata Asli Indonesia

Tanggal 19 Agustus diperingati sebagai Hari Orangutan Sedunia.

Baca Selengkapnya
Masih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora
Masih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora

Warga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?

Baca Selengkapnya
Miris, Video Dua Ekor Orangutan Kurus Kering Melintasi Area Tambang Kutai Timur
Miris, Video Dua Ekor Orangutan Kurus Kering Melintasi Area Tambang Kutai Timur

BKSDA belum bisa memastikannya apakah dua ekor orangutan itu betina dan anaknya.

Baca Selengkapnya
Dampak Cuaca Panas Ekstrem bagi Lingkungan, Picu Berbagai Bencana Alam
Dampak Cuaca Panas Ekstrem bagi Lingkungan, Picu Berbagai Bencana Alam

Cuaca panas ekstrem dapat mengancam kehidupan di bumi.

Baca Selengkapnya
Parahnya Dampak Kebakaran Gunung Arjuno, Rusa Mati Terpanggang & Nasib Ratusan Lainnya Satwa Terancam
Parahnya Dampak Kebakaran Gunung Arjuno, Rusa Mati Terpanggang & Nasib Ratusan Lainnya Satwa Terancam

Karhutla di kawasan Gunung Arjuno terjadi sejak Agustus lalu dan proses pemadaman masih dilakukan hingga kini.

Baca Selengkapnya
Ratusan Monyet Kelaparan Turun Bukit Serbu Lahan, Warga Tasikmalaya Gagal Panen
Ratusan Monyet Kelaparan Turun Bukit Serbu Lahan, Warga Tasikmalaya Gagal Panen

Menurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.

Baca Selengkapnya