Kematian Pemuda di Pondok Gede Terungkap, Ternyata Dibunuh Jagoan saat SMK Dulu
Merdeka.com - Kematian AY (18), warga Pondok Gede, Kota Bekasi Jawa Barat terungkap. Jasad AW ditemukan di jalan Swdaya 3, Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi pada Selasa 18 Januari 2022. Dari laporan awal, AY meninggal akibat terjatuh dari tangga.
Belakangan, pihak keluarga merasa ada janggal dengan meninggalnya korban. Sebab, salah satu temannya mengaku melihat kondisi tubuh korban sebelum meninggal. Kakak korban kemudian membuat laporan polisi (LP) di Polres Bekasi Kota agar kematian adiknya diusut tuntas.
"Teman korban atau saksi melihat korban tangan terikat dengan tali dan mulut dilakban di depan pintu kamar mandi. Dengan dasar informasi itu kami langsung melakukan langkah-langkah penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan saat konferensi pers, Rabu (26/1).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
Zulpan menerangkan, pihaknya memeriksa lima orang saksi dan dipadukan dengan barang bukti di lapangan. Diperoleh fakta bahwa korban meninggal akibat dibunuh. Pelakunya, TW (21) temannya semasa duduk di bangku sekolah.
Penyidik Reskrim Polres Bekasi Kota dan Resmob Polda Metro Jaya menangkap tersangka pada Rabu 26 Januari 2022 sekira pukul 01.00 WIB di Jalan kampung Banjar, desa Bantarwaru, Kecamatan Madukara, Jawa Tengah.
"Penyidik Polres Bekasi Kota dan Penyidik Resmob Polda Metro Jaya sudah menangkap TAW (21), tersangka dalam kasus ini," kata dia.
Kepada penyidik, TAW mengakui perbuatannya. Adapun motifnya karena sakit hati. "Korban mencari pekerjaan tidak mengajak tersangka. Dan korban sudah mendapat pekerjaan. Membuat tersangka sakit hati," ujar dia.
Zulpan menerangkan, tersangka merencanakan aksi pembunuhan dengan matang. Ada pertemuan dahulu antara korban dan tersangka di rumah temannya yang lain. Pada kasus ini, dia disebut saksi.Saat itu, tersangka bahkan sempat menyuruh korban untuk membeli lakban serta tali.
"Setelah dibeli, kemudian tersangka menggunakan tali dan lakban untuk mengikat korban di dalam kamar mandi saksi," ucap dia.
Zulpan menerangkan, korban tak bisa melawan lantaran sejak SMK tersangka dikenal jagoan. "Tersangka dari zaman sekolah sudah dikenal jagoan. Jadi di bawah tekanan dan intimidasi," terang dia.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana penjara seumur hidup.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaKepolisian menegaskan penyebab tewasnya korban tidak terkait ‘bullying' atau perundungan.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Baca SelengkapnyaSalah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban mengancam menuntut pihak kampus dan pelaku penganiayaan.
Baca SelengkapnyaKorban saat itu dibawa ke Rumah Sakit Tarumajaya Hospital.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga membunuh korban dengan cara membekap mulutnya. Setelah tewas, korban disetubuhi secara bergiliran.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan keempat orang tersangka merupakan senior atau kakak tingkat P saat menempuh pendidikan di STIP Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa 10 saksi terkait kematian mahasiswa tersebut.
Baca SelengkapnyaTotal ada empat pelaku yang ditangkap polisi. Keempatnya masih berusia tak jauh berbeda dengan korban.
Baca Selengkapnya