Kembali Berulah Rampok Remaja, Napi Asimilasi Corona Didor Kakinya
Merdeka.com - Seorang pelaku kejahatan yang baru dibebaskan melalui proses asimilasi Covid-19 kembali berulah. Andre Barus (28) yang baru dikeluarkan dari penjara, merampok remaja di dekat Stadion Teladan, Medan.
Andre tidak sendirian. Warga Jalan Pertahanan, Patumbak ini beraksi bersama dua temannya, Abdul, dan Tomi Syahputra Purba (30), warga Jalan Jati III, Medan. Ketiga pemuda ini merampok FSS (16), warga Jalan Basir Medan Johor.
"Perampokan ini terjadi di seputaran Jalan Dr GM Panggabean, Rabu (22/4) sekitar pukul 23.00 Wib," kata Kapolsek Medan Kota, Kompol Muhammad Rikki Ramadhan, Selasa (28/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Kenapa pelaku penganiayaan dibebaskan? Dengan potongan video selanjutnya korban yang masih bocah sempat menangis setelah kepalanya dipukul dengan botol.'Meskipun Om aing jenderal aing tak pernah minta tolong ke om aing nu jenderal. Sok searching di google maneh, Mayjen Rifki Nawawi. Apakah aing pernah minta tolong, gak pernah,' ujar si remaja dalam video.
Saat kejadian, FSS mengendarai sepeda motor bersama temannya untuk mencari penjual makanan. Tiba-tiba dari arah belakang mereka diadang dan dihentikan tiga pria menggunakan 1 unit sepeda motor. Abdul bertindak sebagai pengemudi, Andre duduk di tengah, sedangkan Tomi duduk paling belakang.
Setelah mengadang korban, Tomi dan Andre langsung turun dari sepeda motor. Tomi meminta uang Rp50.000 secara paksa kepada korban. Dia juga merampas handphone milik korban dan menyerahkannya kepada Andre.
Tidak itu saja, Tomi mencoba merampas sepeda motor korban. Namun upayanya mendapat perlawanan. FSS berteriak minta tolong. "Rampok...rampok!" jeritnya.
Mendapat perlawanan, ketiga pelaku melarikan diri. Mereka terpisah.
Tomi diamankan bersama sepeda motor yang mereka gunakan dan handphone korban. "Petugas Tekab yang kebetulan sedang mobile rutin di seputaran jalan tersebut mendengar teriakan korban lalu mengejar pelaku atas nama Tomi Purba dan berhasil mengamankannya lanjut diboyong menuju Polsek Medan Kota," sebut Rikki.
Dari interogasi yang dilakukan, Tomi mengaku telah merampas uang dan handphone korban. Dia juga menyebutkan nama dua pelaku lainnya, yakni Abdul dan Andre.
Pengembangan dilakukan. Andre disergap di Jalan Tapian Nauli, Medan Kota, Sabtu (25/4) sekitar pukul 23.45 Wib. Dari tangannya disita 1 unit handphone iPhone 6 milik korban.
"Saat hendak dilakukan pengembangan untuk mencari barang bukti lainnya tiba-tiba pelaku melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri. Setelah diberikan 3 kali tembakan peringatan, pelaku tetap berusaha melawan, sehingga petugas melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kedua kaki pelaku sehingga pelaku terjatuh dan langsung diamankan," sebut Rikki.
Selanjutnya Andre dan barang bukti langsung dibawa ke RS Bhayangkara Medan. Setelah lukanya diobati, dia diboyong ke Mapolsek Medan Kota.
Petugas yang menginterogasi Andre menemukan fakta bahwa pemuda ini merupakan residivis yang sudah 4 kali keluar masuk penjara karena kasus pencurian dalam kekerasan. Bahkan dia baru bebas melalui asimilasi Covid-19.
"Pada perkara terakhir, tersangka merampas handphone korban di Jalan Sisingamangaraja depan kampus UISU. Dia dijatuhi hukuman 3 tahun, namun dapat remisi atau asimilasi jadi menjalani hukuman 1,5 tahun," jelas Rikki.
Polisi terus mendalami kasus ini. Tomi dan Andre masih diperiksa. "Kita juga mengejar pelaku lainnya atas nama Abdul," tegas Rikki.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaAroni ditangkap tim Polda Sumsel karena sudah membobol rumah salah satu anggota kepolisian di Palembang dan menjual barang curiannya di Pasar Cinde Palembang.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus AW (58), tersangka predator anak di Kecamatan Kotabaru, Karawang. Residivis ini ditangkap setelah sejumlah orang tua melaporkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaProses penangkapan terhadap pelaku cukup dramatis seperti dalam video yang diunggah akun Instagram @kelvin_marley_2002
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka terdeteksi akan melakukan kejahatan kembali di wilayah Kandis.
Baca SelengkapnyaKorban disekap saat kedua orangtuanya tidak ada di rumah. Pelaku menggasak sejumlah harta benda orangtua korban.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku resah dengan kejadian tersebut, terlebih pelaku melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya yang masih balita.
Baca SelengkapnyaTersangka diringkus saat tidur bersama istrinya di pondok kebun sawit miliknya di Desa Margatani, Jayaloka, Musi Rawas, Kamis (8/8) dini hari.
Baca SelengkapnyaPolres Demak mengamankan AN (22) pemuda pelaku begal payudara mahasiswi di Demak
Baca Selengkapnya