Kembali dilantik jadi wali kota, Danny Pomanto tak penuhi panggilan polisi

Merdeka.com - Danny Pomanto, petahana yang gagal ikut kontestasi Pilwalkot Makassar dilantik kembali sebagai wali kota Makassar setelah sempat cuti kurang lebih lima bulan. Pelantikan dilakukan oleh Plt Gubernur Sulsel, Sumarsono di kantor Gubernur Sulsel, Senin (4/6).

Karena alasan itu, Danny Pomanto tidak penuhi panggilan penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sulsel terkait pemeriksaannya sebagai saksi di kasus dugaan korupsi dana sosialisasi penyuluhan di SKPD dan kecamatan.

Ahmad Riyanto, salah seorang pengacara Danny Pomanto yang ditemui di Mapolda Sulsel menepis kliennya disebut mangkir dari pemeriksaan polisi karena hari ini dia bersama tiga orang pengacara lainnya yang mewakili.

"Jadi klien kami Danny Pomanto bukannya mangkir. Kami berempat pengacara Danny Pomanto datang mewakili sekaligus menyampaikan jika yang bersangkutan tidak bisa hadir karena harus mengikuti pelantikannya kembali sebagai Wali Kota Makassar di kantor Gubernur Sulsel yang waktunya bersamaan dengan panggilan pemeriksaan," kata Ahmad Riyanto.

Setelah acara pelantikan tadi, Danny Pomanto langsung melakukan rapat koordinasi dan rapat konsultasi bersama jajarannya, semua SKPD dan kecamatan setelah hampir lima bulan perannya sebagai wali kota ditinggalkan karena ikuti tahapan Pilwalkot Makassar.

"Jadi kami datang ke Polda ini dengan membawa surat ke penyidik berupa permintaan penjadwalan kembali pemeriksaan karena Pak Danny betul-betul tidak bisa hadir karena acara pelantikan tadi, disusul kegiatan kedinasan lainnya. Jadi Pak Danny bukannya sengaja karena mau mangkir," kata Ahmad Riyanto.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani yang dikonfirmasi mengenai hal ini membenarkan, pihak penyidik telah terima surat dan para pengacara pihak Danny Pomanto. Mereka datang menyampaikan kalau Danny Pomanto tidak bisa hadir penuhi panggilan untuk pemeriksaan karena ada kegiatan kedinasan yang benar-benar tidak bisa ditinggalkan.

Selain itu, kata Dicky, para pengacara Danny Pomanto juga minta agar agenda pemeriksaan kliennya dijadwal ulang.

"Rencananya bapak Danny Pomanto akan diperiksa terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan anggaran sebesar 30 persen di masing-masing SKPD dan kecamatan di proyek sosialisasi penyuluhan. Tapi mengenai total dana proyek dan nilai dugaan korupsinya, kami belum bisa sampaikan karena masih dalam penyelidikan," katanya.

Danny Pomanto akan diperiksa sebagai saksi. Sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan beberapa camat. Ke depannya, selain Danny Pomanto, juga diagendakan pemeriksaan terhadap sejumlah legislator.