Kembali disebut terima dana e-KTP, Ganjar bilang 'saya tidak pernah terbukti'
Merdeka.com - Nama Ganjar Pranowo kembali disebut menerima aliran dana e-KTP oleh Setya Novanto dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (22/3). Namun, calon Gubernur Jawa Tengah tersebut menegaskan tidak terpengaruh.
"Dari dulu kan nama saya sudah sering disebut, tapi kan tidak pernah terbukti," tegasnya usai bersilaturahmi dengan Pengurus Daerah Muhammadiyah Sukoharjo.
Ganjar menyatakan semakin sering namanya disebut, semakin menunjukkan kualitas dirinya. "Dulu saya disebut menerima uang di ruangan si A, namun si A sudah meninggal duluan. Ini bohong satu. Bohong dua, katanya yang ngasih Pak Andi Narogong, tapi Pak Andi Narogong menolak. Lalu bohong tiga, saya dikonfrontir dengan pemberi uang, ternyata tidak ada itu. Malah dia yang masuk penjara," jelas Ganjar.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang menerima uang pungli? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjatuhkan sanksi etik terhadap PLT Karutan periode 2020-2021, Ristanta. Ia terbukti terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) dengan menerima sejumlah uang Rp30 juta dari para tahanan.
-
Siapa yang menjanjikan penggandaan uang kepada korban Paryanto? Berdasarkan hasil pemeriksaan, Paryanto dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potasium sianida). Hal itu dilakukan karena Mbah Slamet kesal terus-menerus ditagih oleh korban. Mbah Slamet juga menjanjikan akan melipatgandakan uang senilai Rp70 juta, yang disetorkan PO, menjadi Rp5 miliar.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menawarkan uang ke Ganjar? Ganjar lalu bercerita saat dirinya sempat didatangi seseorang dan ditawari uang usai memperingati agar tak ada lagi setoran.
Politisi PDIP tersebut balik bertanya, yang mengatakan itu melihat langsung atau hanya 'katanya' mengetahui Ganjar menerima uang. "Kalau hanya katanya ya he, he, he," kata Ganjar sembari tersenyum.
Ganjar menyatakan dirinya tidak terpengaruh dengam penjelasan Setyo Novanto tersebut. "Enggak, enggak ada pengaruh. Tetap berkampanye, ini kan cerita sudah lama," ucapnya.
Dia pun menilai dengan menuduh dirinya menerima aliran dana e-KTP maka semakin kelihatan yang 'menggoreng' isu ini. "Ya semakin ketahuan lah. Tapi selama tidak korupsi, tidak perlu risih. Lawan terus korupsi, orang semakin tahu Ganjar kan," tegasnya.
Soal disebutnya juga nama Pramono Anung dan Puan Maharani, Ganjar enggan berkomentar. "Saya bukan beliau-beliau, silakan tanya langsung aja," kata Ganjar.
Sebelumnya, dalam persidangan Novanto mengatakan adanya realisasi pemberian uang ke sejumlah pihak, termasuk Komisi II DPR dan Ketua Fraksi. Realisasi tersebut diketahui Novanto dari Made Oka saat berkunjung ke kediamannnya bersama dengan Andi Agustinus alias Andi Narogong. Saat itu, Made mengatakan jatah untuk orang-orang di DPR telah dieksekusi. Uang korupsi tersalur melalui Andi dan Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, keponakan Setya Novanto.
"Untuk Komisi II, Pak Chairuman sejumlah USD 500 ribu dan untuk Ganjar sudah dipotong oleh Chairuman dan untuk kepentingan pimpinan Banggar sudah sampaikan juga ke Melchias Mekeng USD 500 ribu, Tamsil Linrung USD 500 ribu, Olly Dondokambey USD 500 ribu, di antaranya melalui Irvanto," ujarnya merinci. "Ada juga ke Pramono Anung dan Puan Maharani USD 500 ribu," imbuhnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pinjaman itu dikuatkan dengan surat perjanjian bermaterai dan kwitansi.
Baca SelengkapnyaKetua IPW Sugeng Teguh Santoso melaporkan Ganjar Pranowo ke KPK
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan dirinya tak pernah menerima gratifikasi seperti yang dilaporkan oleh IPW.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Dito saat menjadi saksi persidangan kasus korupsi BTS Kominfo pada (11/10).
Baca SelengkapnyaIPW melaporkan Ganjar ke KPK dalam kasus dugaan gratifikasi.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud, Todung tidak menjawab banyak terkait kabar tersebut
Baca SelengkapnyaMahfud tidak terlalu tertarik mengikuti laporan itu lantaran kondisi politik saat ini.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai dugaan kecurangan pemilu yang disampaikan TKN Prabowo-Gibran salah alamat.
Baca SelengkapnyaTerdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Abdul Gani dalam sidang lanjutan Kasus gratifikasi yang menghadirkan sejumlah saksi di Pengadilan Negeri (PN) Ternate, Kamis (25/7).
Baca Selengkapnya