Kembali erupsi, Gunung Agung keluarkan asap tebal setinggi 2.500 meter
Merdeka.com - Gunung Agung setinggi 3.142 meter dari permukaan air laut (DPL) kembali mengalami erupsi, Kamis (11/1) petang. Letusan disertai kepulan asap tebal setinggi 2.500 meter keluar dari puncak kawah.
"Arah angin condong ke utara hingga timur laut. Teramati letusan dari CCTV Bukit Asah dengan tinggi kolom abu 2.500 meter di atas puncak. Kondisi saat itu hujan," kata Nurul Husaeni petugas PVMBG di Pos Pengamatan Gunungapi Agung di desa Rendang Karangasem, Bali.
Ia juga melaporkan bahwa saat letusan terjadi kegempaan sekali dengan durasi 130 detik. Sedangkan hembusan asap yang dikeluarkan terekam sebanyak empat kali dengan durasi kecepatan mencapai 20-45 detik.
-
Kapan letusan gunung berapi terjadi? Berdasarkan kisah nyata letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Pulau La Palma pada tahun 2021, film ini menampilkan ketegangan, hubungan keluarga, serta dilema hidup dan mati.
-
Kapan letusan pertama Gunung Agung terjadi? Letusan pertama yang tercatat terjadi pada tahun 1808, di mana aktivitas vulkanik menghasilkan abu dan batuan pijar.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Mengapa Semeru erupsi lagi? Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-13 milimeter (dominan 1 milimeter). Terekam gempa letusan pukul 17.54 WITA dengan amplitudo 27 milimeter dan lama gempa 130 detik," tulisnya.
Hingga saat ini status gunung di Gumi Lahar Karangasem Bali ini masih pada level 4 atau awas. Rekomendasi masih tetap pada radius 6 kilometer masuk dalam zona rawan dari puncak kawah Gunung Agung.
Terkait letusan ini diimbau kepada masyarakat untuk selalu tetap waspada dan mengikuti petunjuk dan arahan dari petugas.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu yang berlokasi di barat laut Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, meletus.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca Selengkapnya"Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 2.000 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Axl Roeroe.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaGunung tertinggi di Jawa Timur ini beberapa kali erupsi dengan tinggi letusan hingga 700 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi Tiga Kilometer
Baca Selengkapnya