Kembali Erupsi, Gunung Anak Krakatau Berstatus Waspada
Merdeka.com - Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pukul 07.36 WIB, Selasa (7/1). Erupsi ini merupakan letusan pertama pada 2020.
Ketinggian kolom abunya mencapai 200 meter dari puncak kawah. Kini, tinggi Gunung Anak Krakatau mencapai 157 meter dari permukaan laut (mdpl).
"Tinggi kolom abu teramati 200 meter atau 357 mdpl. Baru sekali ini erupsi (di tahun 2020)," kata Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Lampung, Andi Suandi, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Serang, Selasa.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Dimana abu vulkanik Gunung Semeru mengarah? Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Bagaimana Gunung Batutara meletus? Letusan tersebut berupa abu vulkanik yang dimuntahkan ke dalam laut maupun letusan asap yang terus terjadi.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
Sebaran abu vulkaniknya mengarah ke wilayah Tenggara, dengan lama erupsi mencapai 1 menit 41 detik. Amplitudo letusannya 36 mm.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga abu dengan intensitas condong ke arah tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 36mm dan durasi 1,41 menit," ujarnya.
Masyarakat, nelayan dan wisatawan dilarang mendekat dalam radius dua kilometer dari puncak kawah, agar terhindar dari lemparan material letusan gunung berapi yang ada di wilayah Selat Sunda tersebut.
"Status level II atau Waspada. Masyarakat, wisatawan dan nelayan tidak diperbolehkan mendekat dalam radius 2 km dari kawah," tutup Andi.
Reporter: Yandhi DeslatamaSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu yang berlokasi di barat laut Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, meletus.
Baca SelengkapnyaSejak 1 Januari 2023 sampai 3 November 2023, Gunung Ibu tercatat telah mengalami erupsi dengan jumlah letusan tercatat sebanyak 52 kali.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu yang berstatus level II atau waspada itu mempunyai aktivitas vulkanik yang terbilang aktif.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca Selengkapnya"Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 2.000 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Axl Roeroe.
Baca SelengkapnyaErupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi sementara kurang lebih 39 detik
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaLetusan terjadi pukul 01:39 WIT, pukul 06.35 WIT dan pukul 06.46 WIT. Kolom abu yang teramati kurang lebih 300 m di atas puncak gunung.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Kamis dini hari
Baca Selengkapnya