Kembali ke NTT, Mensos Pastikan Kebutuhan Korban Bencana Terpenuhi
Merdeka.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma kembali bertolak ke lokasi bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/4). Dia mendarat di Bandara Fransiscus Xaverius Seda, NTT untuk melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Politikus PDIP itu mengaku kembali bertandang ke NTT guna memastikan kebutuhan para korban terpenuhi.
“Kunjungan kali ini saya ingin memastikan kebutuhan warga yang belum tersentuh bantuan terpenuhi juga mengajak masyarakat dan dunia usaha untuk turut membantu warga terdampak bencana,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/4).
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Bagaimana BRI membantu warga terdampak kekeringan? Total dana yang dikeluarkan untuk penyaluran air bersih itu adalah Rp16 juta. 'Kalau mekanismenya dari kepala cabang kami untuk tanggap darurat ini punya kewenangan mengeluarkan dana sampai Rp50 juta per kasus. Jadi misalnya sekarang tanggap darurat di kasus kekeringan beliau punya kewenangan mengeluarkan maksimal Rp50 juta,'
-
Apa bantuan BRI untuk warga terdampak kekeringan? Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga memberikan bantuan air bersih kepada warga.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Bantuan apa yang diberikan Mentan untuk korban banjir dan longsor di Agam? 'Insyaallah kami akan turunkan bantuan untuk pertanian disini agar direhab kembali. Jadi, bantuan untuk Sumatera Barat, termasuk untuk Kabupaten Agam ini bantuannya mencapai 33,34 miliar terdiri dari Dirjen Tanaman Pangan 20 miliar, Hortikultura 7,4 miliar dan PSP 5,6 miliar,' bebernya.
-
Kapan bantuan air bersih disalurkan? Hingga Selasa (14/8), BPBD Cilacap telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 40 tangki yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap tahun anggaran 2023.
Dia akan kembali ke Pulau Adonara, lalu ke Pulau Alor, dan ke Sumba Timur. Dari kunjungannya pada Senin hingga Selasa lalu (5-6/4/2021), Risma mencatat kesiapan sumber daya manusia (SDM) pihaknya, seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana) sudah cukup baik. Namun karena ada keterbatasan peralatan di lokasi, ia mengaku sedikit memakan waktu untuk mempersiapkan kebutuhan pengungsi.
“Ini karena di sana tidak ada kompor gas. Jadi ya masaknya lama. Kita akan bawa kompor gas nanti. Selain itu, juga akan dibawa kering tempe, orek tempe, selain juga obat-obatan. Kami juga sedang mengusahakan alat berat,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya telah mempersiapkan bahan kebutuhan bagi pengungsi. Namun lantaran akses masih sulit, bantuan tersebut belum juga disalurkan.
“Misalnya kemarin bantuan dari Maumere, mau nyeberang ke Adonara. Tapi karena cuaca nggak bagus, ya nggak bisa. Tapi untuk saya kemarin, saya paksakan,” terang Risma.
Saat tiba di Pos Pengungsian Waipare, Risma mendengar ada kebutuhan pengungsi yang belum disalurkan. Ia pun berinisiatif untuk membelinya sendiri.
"Ternyata ada kebutuhan yang diminta tidak ada dalam daftar bantuan yang diangkut pada saat ini. Saya belanja dulu, soalnya pas ke sini tidak bawa barang-barang yang untuk anak-anak seperti popok dan lainnya," katanya.
Usai dari Posko Pengungsian Waipare, Risma segera bertolak menuju Kabupaten Sumba Barat Daya untuk menurunkan barang bantuan logistik yang akan dikirimkan ke wilayah para terdampak banjir. Perjalanan dari Maumere ke Sumba Barat Daya ditempuh menggunakan pesawat Boeing 737 selama sekitar setengah jam.
"Tadi kita paksakan ke sini, karena barang kita sebenarnya sudah dikirim sampai Kupang sejak hari Minggu, tapi tidak bisa terbang ke Sumba Timur. Jadi itu lah kami bawa barang-barang (bantuan) ke Sumba Barat Daya ini," terangnya.
Ia mengatakan, sebagian bantuan logistik yang turut dibawa di dalam pesawat yang ditumpanginya akan dilanjutkan untuk dikirim ke Kabupaten Sumba Timur.
Sementara itu usai dari Bandara Tambolaka, Risma bermalam di Larantuka untuk persiapan menuju Adonara melalui jalur laut besok, Jumat (9/4).
"Di sini bandara tidak bisa pesawat terbang ke Adonara, sedangkan besok pagi kita harus terbang ke Adonara. Malam ini akan menginap di Larantuka, pagi kita menyeberang (ke Adonara)," pungkasnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir lahar dingin disertai banjir bandang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaPengiriman bantuan kepada masyarakat di Papua Tengah dilakukan secara bertahap.
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca SelengkapnyaKondisi geografis Sulsel yang perbukitan dan jalanan sempit membuat distribusi bantuan ke lokasi bencana terhambat.
Baca SelengkapnyaRisma menilai perlu dicarikan alternatif pekerjaan bagi warga Kecamatan Latimojong salah satunya di bidang peternakan,
Baca SelengkapnyaRisma menyerahkan santunan kepada ahli waris korban dengan nominal masing-masing Rp15.000.000
Baca SelengkapnyaPihaknya juga telah mendistribusikan bantuan makanan bagi para korban untuk siang dan malam masing-masing 3.500 orang
Baca SelengkapnyaPemerintah dalam tanggap darurat penanganan korban banjir bandang di Rua Ternate, Maluku Utara memberikan jaminan kebutuhan dasar
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD buka suara soal kelaparan dan kekeringan yang terjadi di Papua pada Kamis (3/8).
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaKebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaBantuan untuk masyarakat terdampak kekeringin itu hanya terhambat cuaca yang berkabut.
Baca Selengkapnya