Kembali protes pembangunan Tol Serpong-Cinere, aktivis menyelam di Situ Sasak
Merdeka.com - Sebanyak 24 orang aktivis lingkungan hidup Ganespa kembali melakukan aksi unjuk rasa di Situ Sasak, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Kamis (1/3). Mereka memprotes proyek pembangunan ruas Tol Serpong-Cinere yang dianggap telah menyaplok garis sepadan situ tersebut.
Terlihat, sejumlah aktivis yang mengenakan pelampung, helm dan alat keamanan menyelam turun langsung ke situ.
Di tengah situ mereka mengapung sambil membentangkan spanduk yang di antaranya bertuliskan 'Nafsu Pembangunan Kalahkan UU, Perda, Perwal'.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa yang dilakukan para perusuh di Ambon? Saat kerusuhan, para perusuh menjarah gudang senjata milik aparat di Tantui. Sebanyak 900 senapan, pistol dan granat hilang. Tak heran konflik di Ambon sangat berdarah. Senjata dari luar daerah dan luar negeri terus mengalir ke Ambon.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Dimana objek tersebut terlihat? Video yang direkam dari helikopter itu menunjukkan bola cahaya bergerak cepat dari Hoboken, New Jersey, menuju World Trade Center sebelum menghilang.
"Kami ingin menyadarkan orang-orang yang belum sadar-sadar," terang Hafiz Fidon, koordinator aksi dalam orasinya di Jalan Raya Padjajaran, Kamis (1/3).
Menurut dia, aksi yang ketiga kalinya itu, digelar setelah sebelumnya puluhan aktivis OKP Ganespa menggelar aksi serupa di depan Balai Kota Tangerang Selatan.
Hingga hari ini, lanjut dia, terkesan tidak ada keseriusan dari pemerintah daerah memberikan sanksi kepada PT Cinere Serpong Jaya selaku operator jalan tol yang mengantongi surat rekomendasi Amdal dan desain dasar kedaluwarsa.
Protes pembangunan Tol Serpong-Cinere ©2018 Merdeka.com/Kirom
Jejeran tiang beton yang dipasang berdiri telah melanggar payung hukum berupa Perda Nomor 15 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang. Pasal 22 ayat 3 huruf e berbunyi batas garis sepadan sekurang-kurangnya 50 meter titik arah tertinggi ke arah darat.
Dia bahkan menuding kepala daerah bersama perangkat kerja terindikasi tidak berdaya menghadapi pembangunan yang merusak lingkungan hidup. Padahal dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 memberikan kewenangan penuh untuk menjalankan tata kelola wilayahnya.
"Apa iya undang-undang yang dibuat, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menganggap hanya tulisan karangan indah," jelasnya. OKP Ganespa mendesak agar garis sepadan situ dikembalikan ke fungsi awal sebagai ruang terbuka hijau.
Wali Kota Airin Rachmi harus komitmen terhadap jargon 'Go Green' yang sempat disampaikan olehnya saat kampanye dua kali putaran.
"Kami bukannya tidak setuju dengan program pemerintah. Tapi kegiatan pembangunan jangan menghalalkan segala cara," kata dia.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Nagari Air Bangis khawatir Proyek Strategi Nasional (PSN) akan membuat kehidupan mereka terancam.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaSatpol PP melakukan penertiban spanduk bacaleg yang melanggar aturan Perda.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya warga sudah sempat memperbaiki jalan tersebut, namun akhirnya rusak kembali.
Baca SelengkapnyaPawai Global Climate Strike di Taman Menteng dilakukan untuk menangani krisis iklim dan kelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara untuk berdemo dengan pejabat, salah satunya dengan cara unik ini.
Baca SelengkapnyaMereka menolak keras penggusuran Pulau Rempang. Mereka juga menuntut pemerintah agar menghentikan praktik perampasan tanah terhadap warga Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaBerikut momen warga Kalimantan Barat nekat buang sampah bertruk-truk di kantor Bupati dan DPRD.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaSekelompok anjing laut itu tampak menghadang mobil polisi antihuru-hara yang sibuk menangani aksi unjuk rasa nelayan.
Baca Selengkapnya