Kembali Sesak Napas dan Mual, 15 Santriwati di Tangerang Dilarikan ke Puskesmas
Merdeka.com - 15 Santriwati Pondok Pesantren Nurul Hikmah di Kampung Bugel, Desa Pangadegan, Pasarkemis, Tangerang kembali mengalami sesak napas, pusing dan mual. Mereka yang diduga keracunan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari pabrik langsung dilarikan ke Puskesmas Pasarkemis.
Kepala UPT Puskesmas Pasarkemis, Dr Salwah membenarkan adanya penanganan medis kepada 15 santriwati pada Senin (2/9) malam.
"Benar semalam ada 15 anak santriwati yang masuk ke Puskesmas, dengan gejala yang sama seperti sebelumnya yakni mual, pusing dan sesak napas," kata Dr Salwah saat dikonfirmasi, Selasa (3/9).
-
Apa yang terjadi pada jemaah umrah? Ratusan jemaah umrah asal Makassar dan Surabaya terlantar selama lima hari di Mekkah Arab Saudi, akibat travel diduga menunggak pembayaran ke maskapai penerbangan.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Apa yang terjadi pada manusia? Hampir 1 Juta tahun yang lalu, populasi dunia hanya berjumlah 1.300 orang dalam kurun waktu lebih dari 100.000 tahun.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Kenapa suara serak terjadi? Hal ini terjadi ketika ada gangguan pada pita suara yang terletak di laring atau kotak suara. Pita suara ini bergetar saat udara dari paru-paru melewatinya dan menghasilkan suara yang kita keluarkan saat berbicara atau bernyanyi.
-
Kenapa sesak napas bisa terjadi? Sesak napas bisa terjadi karena berbagai penyebab, baik fisik maupun psikis.
Salwah menerangkan, masuknya belasan santri ke Puskesmas itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Namun demikian, dia belum dapat memastikan penyebab belasan santriwati kembali mengalami kejadian serupa. Sebelumnya, para santriwati itu mengalami hal serupa, Kamis (29/8) malam.
"Untuk keracunan atau bukan penyebabnya belum diketahui. Tapi saat ini sudah terkondisikan. Dugaan sementara akibat pencemaran udara di lingkungan sekitar akibat aktivitas pengolahan limbah yang ada di sekitar," paparnya.
Kepala SMPIT Nurul Hikmah Endah Hidayat mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 20.00 WIB. Tiba-tiba belasan santriwati usai menjalankan ibadah salat Isya, mengalami sesak nafas, mual dan pusing.
"Setelah salat Isya berjamaah, tiba-tiba para santri mengalami sesak napas secara massal," ucap dia.
Akibat peristiwa itu, kegiatan belajar mengajar santriwati di Ponpes menjadi terganggu. "Terganggu dan KBM (kegiatan belajar mengajar) baru terlaksana kembali pada Rabu pekan lalu," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, 14 santriwati Ponpes di Tangerang mengalami sesak napas diduga keracunan limbah. Kejadian itu, terjadi pada Kamis (29/8) lalu.
Sampai saat ini, belum diketahui pasti penyebab belasan santriwati tersebut, mengalami mual, pusing dan sesak napas.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
13 Santriwati masih dirawat di Rumah Sakit Athaya Ujung Tanjung.
Baca SelengkapnyaKebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca Selengkapnyawarga di lokasi kejadian menyebutkan bau gas beracun yang menyebar ke area pemukiman warga
Baca SelengkapnyaKebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa nahas terjadi saat 122 santri Pesantren Imam As Syafii Enrekang, Sulsel, berwisata ke Pantai Lowita.
Baca SelengkapnyaSampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca Selengkapnya