Kemenag Akhirnya Izinkan Warga Palembang Salat Id di Masjid

Merdeka.com - Setelah sempat dilarang Pemerintah Kota Palembang, umat muslim di kota itu akhirnya bisa menggelar salat Id tahun ini di masjid dan lapangan. Hal ini menyusul izin dari Kementerian Agama (Kemenag) setempat.

Kepala Kemenag Palembang Deni Priansyah mengungkapkan, izin tersebut tidak serta merta diberikan kepada semuanya. Melainkan hanya berlaku bagi kawasan yang berstatus zona orange, kuning, dan hijau sebaran Covid-19.

"Untuk membantu menyelamatkan negara dari paparan corona, Kemenag mengimbau masyarakat untuk salat di rumah. Dan bagi wilayah yang zonanya aman boleh salat di masjid," ungkap Deni, Jumat (7/5).

Namun, pelaksanaan salat Idul Fitri harus dilakukan dengan memenuhi persyaratan seperti petunjuk dalam Surat Edaran Nomor 1222 Tahun 2021 Panduan Penyelanggaraan Salat Idul Fitri saat pandemi Covid-19. Izin tersebut berdasarkan rekomendasi dari RT/RW yang melihat data posko penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.

"Jika di RT atau RW terjadi peningkatan sebaran Covid-19, maka salat Id dilakukan di rumah masing-masing," ujarnya.

Tempat ibadah yang menggelar salat Id harus membuat surat pernyataan yang ditandatangani Satgas Covid-19. Panitia harus menyiapkan cuci tangan, penyecekan suhu tubuh, mewajibkan memakai masker, dan menjaga jarak minimal satu meter.

"Jumlah jemaah yang salat juga diperhatikan, yakni kapasitas dibatasi 50 persen. Pengurus diminta untuk mempersingkat waktu salat Idul Fitri dan interaksi di masjid kalau bisa tidak bersalam-salaman," kata dia.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Palembang Fauziah menyebut pihaknya akan mengeluarkan data wilayah berstatus risiko bahaya dan aman pada 10 Mei 2021. Pengurus masjid atau musala wajib berkoordinasi dengan posko PPKM di kelurahan bersama satgas dan unsur keamanan setempat.

"Untuk update per minggu saat ini data kita input dari wilayah puskesmas dan kepastiannya Senin besok," pungkasnya.