Kemenag Ciamis Minta Klarifikasi Sekolah soal Tewasnya 11 Siswa saat Kegiatan Pramuka
Merdeka.com - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ciamis, Asep Lukman Hakim menyebut, pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap pihak MTs Harapan Baru. Pemanggilan tersebut dilakukan untuk mengklarifikasi terkait meninggalnya 11 orang siswa usai tenggelam dalam kegiatan kepramukaan pada Jumat (15/10).
Dengan adanya korban jiwa dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh MTs Harapan Baru, Asep mengaku bahwa pihaknya turut berbela sungkawa yang mendalam.
"Kita mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas kejadian yang terjadi di MTs Harapan Baru. Di mana dalam kegiatan pramuka, ada kejadian yang menimbulkan korban. Total korban mencapai 13 orang. 11 Orang meninggal, dua orang masih dalam perawatan," ujarnya, Sabtu (16/10).
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Siapa yang memimpin penggalian makam? Namun penggalian yang dipimpin Petra Nordin baru dilakukan dua tahun belakangan ini, seperti dikutip dari Live Science.
Asep menyampaikan doa agar para siswa yang meninggal dalam kejadian tersebut masuk ke dalam golongan syuhada karena meninggal dalam keadaan sedang menuntut ilmu.
“Harapan kami, keluarga korban ikhlas dengan kejadian ini. Kami terus koordinasi dengan Pondok Pesantren Cijantung, pihak MTs, BPBD, dan polisi terkait kejadian ini. Kita juga akan menindaklanjuti dengan memanggil secara tertulis pihak MTs untuk klarifikasi,” katanya.
Ia berharap agar kejadian tersebut menjadi yang pertama dan terakhir, dan tidak ada lagi hal serupa di kemudian hari.
“Kita sudah minta semua melaksanakan shalat ghaib dan doa bersama untuk para siswa (yang meninggal). Kami juga akan keluarkan surat edaran terkait kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan madrasah agar tidak boleh di luar kampus, juga tidak boleh membahayakan. Kegiatan itu ranahnya madrasah, kami hanya memantau proses pembelajaran,” tutup Asep.
Sebelumnya, 11 Pelajar MTs Harapan Baru, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10) meninggal dunia usai tenggelam di Sungai Cileueur Leuwi Ili, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Kesebelas pelajar itu tenggelam di sungai saat mengikuti kegiatan pramuka berupa susur sungai.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengatakan bahwa awalnya pihaknya menerima laporan belasan orang pelajar tenggelam di sungai Cileueur Leuwi Ili sekitar pukul 17.20 WIB.
"Mereka yang tenggelam ini diketahui melakukan kegiatan susur sungai sambil bersih-bersih sungai. Total ada 150 orang siswa dan siswi MTs Harapan Baru yang mengikuti kegiatan tersebut," kata Deden.
Saat kegiatan tersebut berlangsung, ungkap Deden, diketahui sejumlah siswa dan siswi tenggelam di sungai. "Informasi yang kami terima, ada 21 orang siswa dan siswi yang tenggelam. Dari jumlah tersebut, 10 orang berhasil selamat, dan 11 orang lainnya meninggal dunia. Ada 10 orang yang awalnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, setelahnya satu orang ditemukan juga dalam kondisi meninggal dunia," ujar dia.
Untuk pelajar yang meninggal dunia, disebut Deden, adalah Aldo, Fatah, Candra Rizki, Alfian, Khansa, Dea Rizki, Aditya, Kafka, Fahrur, Fadzri, dan Siti Zahra. Untuk 10 orang yang selamat, dua di antaranya harus dirawat di RSUD Ciamis, yaitu Yama dan Fasa.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TAA adalah metode analisis komprehensif tentang kecelakaan lalu lintas oleh berbagai ilmu.
Baca Selengkapnya10 korban diantaranya merupakan guru dan pelajar yang sedang bepergian dalam rangka perpisahan sekolah.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaMenurut Wiyagus, langkah pertama yang dilakukan polisi dalam musibah ini yaitu proses evakuasi seluruh korban ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Subang dr Maxi menyampaikan, ada 11 korban kecelakaan dalam itu.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abast, mengatakan terhadap 9 korban tersebut akan diberangkatkan ke Depok, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDitjen Perhubungan Darat Kemenhub telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSigit juga meminta Bareskrim Polri untuk melakukan supervisi.
Baca SelengkapnyaPemakaman diiringi isak tangis keluarga siswa menjadi korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka baru atas perkara tersebut berdasarkan fakta hukum yang ada.
Baca SelengkapnyaBus yang mengangkut rombongan pelajar dari Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang
Baca SelengkapnyaKedatangan siswa selamat dari musibah kecelakaan maut di Subang disambut isak tangis haru keluarga.
Baca Selengkapnya