Kemenag Kediri Nyatakan Lima Petugas Haji Negatif Covid-19
Merdeka.com - Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menyatakan lima petugas haji yang mengikuti pelatihan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, negatif COVID-19, setelah adanya temuan petugas haji dari kabupaten itu meninggal dan dinyatakan positif terinfeksi virus.
"Waktu almarhum baru meninggal, petugas lain langsung dipanggil dan dilakukan pengecekan. Saat itu, ada dua yang tidak bisa hadir karena telepon seluler tidak bisa dihubungi dan seorang lain lambungnya sakit," kata Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Agama Kabupaten Kediri Paulo Jose Ximenes di Kediri, Kamis (2/4).
Ia menambahkan dua petugas yang absen itu kemudian dijadwalkan kembali untuk mengikuti rapid test. Hasil secara keseluruhan tidak ada petugas yang sakit dengan gejala yang mengarah pada COVID-19.
-
Kapan jemaah haji meninggal? Tercatat per 12 Juli 2024, ada 420 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci.
-
Siapa yang meninggal di Pasuruan? Mas Adi Sebut Petugas Pengamanan TPS yang Gugur Pascapemilu Adalah Pahlawan Demokrasi Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, mengucapkan belasungkawa kepada petugas keamanan TPS yang gugur saat Pemilu 2024.
-
Apa yang menyebabkan jemaah haji meninggal? Pemerintahan Arab Saudi menyatakan 1.301 jamaah haji meninggal selama ibadah haji tahun ini, sebagian besar adalah jemaah yang berjalan jauh dalam cuaca sangat panas.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa petugas pemilu yang meninggal di Klaten? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
"Untuk petugas yang sakit lambung, juga terus mendapatkan dampingan dari dokter yang melayani di Puskesmas Gampengrejo. Dokternya menyarankan untuk istirahat, walaupun tidak ada tanda-tanda yang mengarah ke COVID-19," kata dia.
Di Kabupaten Kediri, ada enam petugas haji yang ikut serta dalam pelatihan pada 9-18 Maret 2020. Seorang di antaranya meninggal dunia dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Pasien yang meninggal itu warga Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Ia mengatakan Kemenag Kabupaten Kediri juga sudah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kebijakan baik di jajaran kementerian agama, madrasah hingga KUA. Mereka diberi imbauan untuk protokol pencegahan virus corona.
"Dari pusat juga diinstruksikan untuk melakukan gerakan menyeluruh dalam rangka menangkal dan mencegah penularan virus corona dan itu sudah dilaksanakan. Kami juga mendirikan posko di kantor Kemenag Kabupaten Kediri, yang nomor teleponnya bisa diakses. Sesuai instruksi, bila ada pegawai Kemenag yang mengalami gejala sakit mengarah pada COVID-19, segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit terdekat," ujar Paulo.
Untuk lima petugas haji yang sudah dilakukan rapid test, Paulo mengatakan Kepala Kemenag telah meminta mereka untuk menjaga jarak dan selalu komunikasi dengan petugas medis. Jika sewaktu-waktu ada keluhan atau gejala mengarah ke COVID-19 segera menghubungi petugas medis.
Ia menambahkan untuk aktivitas perkantoran saat ini juga dibatasi. Sesuai edaran dari Menteri Agama, untuk sementara pegawai kerja dari rumah. Aturan itu sampai 21 April 2020. Namun, untuk seksi yang menangani masalah pelayanan publik seperti haji, pendidikan madrasah dan pelayanan KUA ada sistem piket.
"Untuk KUA yang calon pengantin sudah mendaftar tetap dilayani. Namun, ada SOP yang harus dipatuhi, jika di rumah, keluarga harus menyediakan hand sanitizer atau sabun mandi untuk cuci tangan saat masuk. Kedua, yang menghadiri (ijab dan kabul) maksimal 10 orang dengan menjaga jarak 1-2 meter," kata dia.
Ia berharap pandemi corona ini segera berakhir, sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali seperti hari biasanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat Jemaah Haji Asal NTT Meninggal Dunia di Makkah
Baca SelengkapnyaSebanyak 72 jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSelain jemaah meninggal, belasan calon haji tertunda keberangkatannya
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaRombongan jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang 43 tiba di Asrama Haji Sudiang, Kamis (3/8). Ini merupakan kloter terakhir Debarkasi Makassar.
Baca Selengkapnya40 jemaah Indonesia tersebut tidak meninggal di satu tempat.
Baca SelengkapnyaBanyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJumlah jamaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKPU Catat per 16 Februari: 23 Petugas KPPS dan 3 PPS Pemilu Meninggal Dunia
Baca Selengkapnya15 jemaah haji yang meninggal dunia sebelum pelaksanaan puncak haji
Baca Selengkapnya