Kemenag Kumpulkan Ratusan Peneliti Siapkan Kontribusi Kebijakan BRIN
Merdeka.com - Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) menyikapi kebijakan pemerintah membentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai sebuah badan otonom.
Pembentukan BRIN merupakan perintah Undang-Undang Nomor 11/2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek). Pembentukan BRIN bertujuan untuk meningkatkan mutu penelitian dan pengkajian.
Menurut Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Achmad Gunaryo, pihaknya menyikapi hal tersebut dengan menggelar Temu Peneliti Nasional 2021 di Jakarta, 10-12 Juni 2021.
-
Kenapa pertemuan ini penting bagi Kemendag? “Saya harap kita dapat berkolaborasi, mengutamakan semangat kebersamaan, serta memberikan arahan yang jelas melalui pembahasan solusi nyata dan konkret untuk mendorong beberapa inisiatif dan kerja sama yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di kedua kawasan,“
-
Kenapa penelitian ini penting? Temuan ini memberikan wawasan baru tentang fungsi tidur yang lebih kompleks dari sekadar proses konsolidasi memori.
-
Kenapa Kemnaker tekankan pentingnya kompetensi bagi PMI? Kompetensi itu menjadi salah satu ukuran agar tenaga kerja kita bisa diterima di luar negeri, “ ucap Menaker di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/8) malam.
-
Mengapa penelitian ini penting? 'Melalui pemahaman tentang cara bakteri ini mendeteksi darah, kita berpotensi mengembangkan terapi baru yang menghambat kemampuan mereka ini,' ujar Siena Glenn, penulis utama studi dan mahasiswa pascadoktoral di Washington State University.
"Kegiatan ini diarahkan sebagai wahana untuk meningkatkan kompetensi dan evaluasi kinerja peneliti Kemenag dalam menyongsong hadirnya lembaga BRIN," ujar Achmad Gunaryo dalam keterangannya, Kamis (10/6).
Achmad menilai temu nasional para peneliti Kemenag sangat penting, mengingat peneliti merupakan aset utama Badan Litbang Kemenag.
Peneliti berperan penting dan strategis dalam mendukung kebijakan pembangunan nasional bidang agama, melalui hasil-hasil penelitian di bidang bimbingan masyarakat agama dan layanan keagamaan. Kemudian, bidang pendidikan agama dan keagamaan, serta bidang lektur khazanah dan manajemen organisasi.
"Peserta seluruhnya berjumlah 300 orang dengan komposisi 100 orang luring dan 200 orang daring," jelas Achmad.
Peserta terdiri dari peneliti Badan Litbang, yaitu Pusat dan Unit Pelaksana Teknis yang tersebar di tiga Balai Litbang, peserta kementerian/lembaga lain, serta panitia pelaksana.
Secara umum, kegiatan ini diarahkan pada dua hal pokok, yaitu sebagai wahana untuk peningkatan kompetensi dan evaluasi kinerja peneliti Kementerian Agama dalam menyongsong hadirnya lembaga BRIN.
"Harapannya, kegiatan ini dapat menjelaskan posisi riset agama dalam kerangka BRIN, agar dapat berkontribusi secara optimal dalam pengambilan kebijakan pembangunan nasional di bidang agama," imbuh dia.
Posisi Riset Agama
Temu Nasional Peneliti 2021 menghadirkan sejumlah narasumber. Antara lain, Menteri Agama, Kepala BRIN/LIPI, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Deputi SDM Aparatur Kemenpan RB, Deputi Kelembagaan Kemenpan RB, Bappenas dan Ketua Himpenindo.
Harapannya kegiatan ini dapat menjelaskan posisi riset agama dalam kerangka BRIN agar dapat berkontribusi secara optimal dalam pengambilan kebijakan pembangunan nasional di bidang agama.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk jadi orkestrator penelitian, bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaAnies menyebut, anggaran untuk riset di Indonesia sangat rendah dibanding negara-negara lain.
Baca SelengkapnyaPerhimpunan Periset Indonesia atau PPI menyebut dua capres, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo punya perhatian besar terhadap periset.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan masuk dalam daftar tersebut yang memiliki pengaruh signifikan dalam komunitas ilmiah global melalui kontribusi riset inovatif dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDalam tujuh tahun terakhir, Indonesia mencatatkan berbagai pencapaian gemilang di bidang kebudayaan.
Baca SelengkapnyaDesain Besar Manajemen Talenta Nasional 2024-2045 dirancang untuk memberikan arah yang jelas dalam pengembangan talenta.
Baca SelengkapnyaDi sela-sela waktu luang, Profesor Stellah beserta Anin berbincang santai.
Baca SelengkapnyaEkosistem pangan nasional ini bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPerjanjian ini dibuat untuk membangun ekositem pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni Arahan Megawati ke Jenderal TNI AL Wakil Kepala BRIN Baru, Singgung Riset Militer
Baca SelengkapnyaTransformasi pendidikan tinggi selama empat tahun ini telah berlangsung dengan akseleratif dan mulai bisa dirasakan hasilnya.
Baca Selengkapnya