Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenag minta maaf ada buku pelajaran sebut makam wali berhala

Kemenag minta maaf ada buku pelajaran sebut makam wali berhala Wali songo. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Agama meminta maaf atas beredarnya buku guru tentang Sejarah Kebudayaan Islam (SKY) kelas VI yang tercantum kalau makam wali itu berhala. Pihak Kementerian Agama mengaku bertanggungjawab atas kelalaian tersebut.

"Kami tidak berniat menyinggung dan menyakiti siapapun. Kami berterima kasih sudah diberi masukan. Kami aku ini kelalaian ada pihak saya," ujar Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Nur Kholis Setiawan saat jumpa pers di kantornya, Rabu (17/9).

Nur Kholis menambahkan, pihaknya juga telah melakukan revisi-revisi terhadap kesalahan itu. Selanjutnya, buku yang salah dan telah beredar tersebut ditarik dari peredarannya.

"Maksimal 10 hari sudah rampung semua," ka tanya.

Mengenai kata-kata berhala, akhirnya pihak Kementerian Agama mengganti dan menghapusnya. Dalam buku panduan guru itu, akan diubah arahan penjelasan berhala.

"Kita tidak mengeksplorasikan apa itu berhala. Jadi kita kasih contoh berhala menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jadi pengertian berhala dalam perluasan makna," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Irsyaduth Thullab, Faiq Aminuddin protes dengan isi buku guru tentang Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VII. Sebab, dalam buku tersebut menyebut makam wali sebagai berhala di era modern.

"Pemberian contoh yang menyebutkan berhala sekarang adalah kuburan para wali tentu tidak sesuai dengan ajaran yang anut oleh warga NU," tulis Faiq dalam suratnya, Selasa (16/9).

Dia menerangkan, buku tersebut meminta guru untuk meminta peserta didik membentuk kelompok diskusi. Kelompok ini diminta membahas mengenai persamaan dan perbedaan antara kepercayaan Mekkah masa lalu dengan kepercayaan di era modern.

Pada lembar jawaban yang disediakan dalam buku tersebut menyebut berhala masa kini terdapat pada kuburan para wali. Hal inilah yang menurutnya bertentangan dengan ajaran yang dianut umat Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU).

"Maka tidak tepat lah bila buku ini dijadikan sebagai buku pegangan guru semua guru MTs se-Indonesia karena ada banyak MTs yang berada di bawah naungan LP Ma'arif NU," tandasnya.

Faiq meminta agar PBNU bersama Kementerian Agama untuk mengkaji ulang buku-buku yang sudah terlanjur diedarkan tersebut. Terutama kalimat yang menyebut kuburan wali sebagai berhala. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Pendeta Gilbert Datangi MUI Minta Maaf Ceramah Singgung Umat Muslim
VIDEO: Pendeta Gilbert Datangi MUI Minta Maaf Ceramah Singgung Umat Muslim

Pendeta Gilbert Lumoindong bersaturahmi ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024)

Baca Selengkapnya
Pernyataan tentang mengaji menimbulkan pro dan kontra, Kartika mengungkap permintaan maaf dan menerima kritik
Pernyataan tentang mengaji menimbulkan pro dan kontra, Kartika mengungkap permintaan maaf dan menerima kritik

Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.

Baca Selengkapnya
Pernyataan Soal Capres Tes Mengaji Jadi Kontroversi, Kartika Putri Minta Maaf dan Mengaku Terima Dihujat Netizen
Pernyataan Soal Capres Tes Mengaji Jadi Kontroversi, Kartika Putri Minta Maaf dan Mengaku Terima Dihujat Netizen

Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.

Baca Selengkapnya
Otorita IKN Respons Kabar Sebut Suku Adat Diberi 7 Hari buat Pindah: Itu Hoaks, Enggak Ada!
Otorita IKN Respons Kabar Sebut Suku Adat Diberi 7 Hari buat Pindah: Itu Hoaks, Enggak Ada!

Otorita IKN bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya
Tiga Laporan terhadap Panji Gumilang Dicabut, Polri: Ini Bukan Delik Aduan
Tiga Laporan terhadap Panji Gumilang Dicabut, Polri: Ini Bukan Delik Aduan

Pengacara Panji Gumilang, Hendra Effendy, menyebut kliennya sudah berdamai dengan tiga pelapornya.

Baca Selengkapnya
Viral Video Siswa SD Ngamuk Lalu Guru yang Minta Maaf, Ini Penjelasan Bupati Limapuluh Kota
Viral Video Siswa SD Ngamuk Lalu Guru yang Minta Maaf, Ini Penjelasan Bupati Limapuluh Kota

Seorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.

Baca Selengkapnya
Akhir Cerita Video Viral Warga Bekasi Diduga Larang Tetangga Ibadah, Kedua Belah Pihak Saling Memaafkan
Akhir Cerita Video Viral Warga Bekasi Diduga Larang Tetangga Ibadah, Kedua Belah Pihak Saling Memaafkan

Wanita berinisial MS di dalam video tersebut diduga melarang sekelompok orang melakukan aktivitas ibadah karena tidak memiliki izin.

Baca Selengkapnya
Berkas Perkara Penodaan Agama Dinyatakan Lengkap, Panji Gumilang Segera Diadili
Berkas Perkara Penodaan Agama Dinyatakan Lengkap, Panji Gumilang Segera Diadili

Kejagung meminta penyidik Bareskrim Polri untuk menyerahkan tersangka dan barang bukti kepada penuntut umum.

Baca Selengkapnya
Kasus Penodaan Agama Panji Gumilang,  Pengacara Klaim Kliennya Sudah Berdamai dengan Tiga Pelapor
Kasus Penodaan Agama Panji Gumilang, Pengacara Klaim Kliennya Sudah Berdamai dengan Tiga Pelapor

Hari ini mereka berencana melakukan jumpa pers bersama di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca Selengkapnya
Viral Guru SD di Sumsel Paksa Siswa Kelas 1 Berinfak, Ini Klarifikasi Sekolah
Viral Guru SD di Sumsel Paksa Siswa Kelas 1 Berinfak, Ini Klarifikasi Sekolah

Kepsek menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Prabumulih atas video yang membuat gaduh tersebut.

Baca Selengkapnya
Diduga Jadi Praktik Perdukunan, Puluhan Makam Keramat Palsu di Sukabumi Dibongkar Warga
Diduga Jadi Praktik Perdukunan, Puluhan Makam Keramat Palsu di Sukabumi Dibongkar Warga

Keberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Menilik Mitigasi Penanganan Al-Zaytun
Menilik Mitigasi Penanganan Al-Zaytun

Al-Zaytun akan dibina oleh Kementerian Agama. Bagaimana nasib para santri? Lalu kemana para guru akan mengajar?

Baca Selengkapnya