Kemenag Tunjuk Garuda Indonesia & Saudi Arabian Airlines Angkut Jemaah Haji RI 2019
Merdeka.com - Kementerian Agama menandatangani kerjasama dengan maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines sebagai pesawat pengangkut jemaah haji regular tahun 2019. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, Nizar, memperkirakan sebanyak 206.535 orang jemaah haji reguler dari 507 kloter akan diberangkatkan mulai dari berangkat hingga kembali ke Tanah Air.
Totalnya, ada 14 pesawat yang disiapkan PT Garuda Indonesia, dan 13 pesawat dari Saudi Arabian Airlines.
"Diharapkan penyelenggara angkutan udara haji dari 12 bandara embarkasi dan debarkasi haji dapat berjalan lancar, aman, dan terkendali," tutur Nizar di Kantor Kemenag, Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (2/4).
-
Kapan kloter pertama haji 2024 berangkat? Kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024 lalu.
-
Berapa total kuota haji 2024? Kerajaan Arab Saudi telah menetapkan besaran kouta haji untuk Indonesia sebesar 20 ribu.
-
Kapan jemaah haji 2024 berangkat ke Mekkah dari Madinah? Sebanyak 22 kloter jemaah haji Indonesia yang ada di Madinah berangkat menuju Mekkah pada Selasa (21/5).
-
Siapa yang mengumumkan kuota haji 2024? Hal ini disampaikan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII DPR RI, pada Rabu (13/3).
-
Kapan jemaah umroh diberangkatkan? Kini, para jemaah tersebut telah diberangkatkan oleh PT Amana Berkah Mandiri Yogyakarta. Mereka berangkat pada 12 Mei 2023 lalu.
-
Kapan jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.
Nizar menyebut, perusahaan penerbangan juga harus memulangkan jemaah haji sakit pascaoperasional dan orang hilang yang ditemukan kembali untuk sampai ke provinsi asal mereka meski masa operasional haji telah berakhir.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Niaga PT Garuda Indonesia, Pikri Ilham, menyatakan ia juga akan memastikan pelayanan penerbangan PT Garuda Indonesia lebih meningkat dari tahun lalu. Mulai dari ketepatan waktu, penyediaan makanan lokal berbasis nasi, pramugari yang dapat berbahasa lokal, serta pelayanan bagasi yang optimal agar tidak hilang.
"Waktu tahun lalu ada (ketepatan) 94,75 persen. Diharapkan tahun ini setidaknya 95 persen," ujar Pikri.
"Banyak jemaah enggak bisa Bahasa Indonesia, mohon maaf, karena usia. Makanya mulai tahun ini kami juga merekrut pramugari-pramugari yang berbahasa lokal," lanjutnya.
Vice President Haj and Umroh Saudi Arabian Airlines, Mohammed Amin Abdulmajeed, menambahkan pihaknya juga akan melakukan hal serupa untuk memastikan kenyamanan penumpang.
"Kami akan menyiapkan makanan lokal di pesawat, saudara kita dari Indonesia juga akan menjadi kru di pesawat kami untuk kemudahan berbahasa dan komunikasi. Kami juga memberikan pelayanan nomor satu dari mulai keberangkatan hingga sampai di Makkah," jelasnya.
Awal pemberangkatan gelombang I dari Indonesia ke Madinah akan berlangsung pada tanggal 17 Juli 2019 hingga akhir pemberangkatan tanggal 19 Juli 2019.
Kemudian, awal pemberangkatan gelombang II dari Indonesia ke Jeddah akan berlangsung pada tanggal 20 Juli 2019 hingga akhir pemberangkatan tanggal 5 Agustus 2019.
Embarkasi dan zonasi hotel
Nazir menambahkan, PT Garuda Indonesia akan melayani 9 bandara embarkasi dengan asumsi penumpang sebanyak 104.055 orang. Yaitu Aceh, Medan, Padang, sebagian area Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.
Sementara, Saudi Arabian Airlines akan melayani penerbangan dari Batam, Palembang, sebagian area Jakarta-Bekasi dan Surabaya dengan asumsi penumpang sebanyak 102.475 orang.
Kemudian, penempatan hotel juga akan dibagi dengan sistem zonasi. Sehingga bila ada jemaah tersesat, mereka dapat segera dipertemukan dengan rombongannya.
"Penempatan hotel di Mekkah itu sistemnya zonasi, sesuai dengan embarkasi. Jadi kalau selama ini kami jemaah haji misalkan dari Jakarta itu tersebar di 6 wilayah, tahun ini kita sederhanakan satu embarkasi satu wilayah," ucap Nazir.
"Jawa Barat misalkan, semua ditaruh di satu tempat, tidak tersebar. Karena ini penting, apalagi ketika ada jemaah haji melakukan salat berjemaah dan (saat) keluar ada banyak yang tersesat. Dengan adanya sistem zonasi ini, begitu jemaah tersesat, darimana (ditanyakan), oh Jawa Barat, berarti letaknya di sana, bisa langsung kami antar ke sektor dan ketua sektor akan antar dia ke hotel," tandasnya.
Reporter: Ratu Annissa SuryasumiratSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 554 kloter sudah terbentuk dan tervisa sesuai dengan jumlah kuota jemaah haji Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut ini jadwal pelaksanaan Ibadah Haji 1445 Hijriah atau 2024 Masehi.
Baca SelengkapnyaJemaah haji yang sudah pulang ke Tanah Air tergabung dalam 169 kelompok terbang.
Baca Selengkapnyatotal kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 241.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 kuota jemaah haji reguler dan 27.680 kuota jemaah haji khusus.
Baca SelengkapnyaJemaah kloter KJT-30 berasal dari Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, yakni Kabupaten Majalengka, Kuningan, Cirebon, Indramayu, dan Subang.
Baca SelengkapnyaUntuk jamaah haji reguler wafat pada musim haji tahun ini berjumlah 461 orang.
Baca SelengkapnyaOperasional haji di Makkah berakhir. 2.094 Jemaah terakhir diberangkatkan ke Madinah.
Baca SelengkapnyaMenag menyebut sejauh ini fase keberangkatan jemaah lancar meski sempat mengalami keterlambatan.
Baca SelengkapnyaJemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 58.894 orang
Baca SelengkapnyaKementerian agama mencatat 92 persen visa jemaah hai reguler sudah diterbitkan.
Baca SelengkapnyaKemenag mengatakan kuota nasional jemaah haji reguler tahun 2024 sebanyak 241.000 sudah terpenuhi.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga mendapat tambahan kuota sebanyak 20.000 jemaah haji di tahun 2024.
Baca Selengkapnya