Kemendikbud gelontorkan Rp 100 miliar bangun Museum Muhammadiyah di Yogyakarta
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memprakarsai pembangunan museum Muhammadiyah. Museum Muhammadiyah ini dibangun dikompleks Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Pembangunan museum ini sendiri sudah mulai proses penggarapannya sejak setahun lalu. Pembangunan museum Muhammadiyah ini tak lepas dari keinginan untuk menjadikan Yogyakarta sebagai makkahnya Muhammadiyah.
Selain itu, pembangunan museum juga dimaksudkan agar orang-orang yang ingin melacak sejarah Muhammadiyah cukup berkunjung ke Yogyakarta. "Kita ingin jadikan Makkahnya Muhammadiyah itu di Yogyakarta. Kalau naik haji ke Makkah. Tapi kalau ingin melacak sejarah Muhammadiyah itu ke Yogyakarta ini. Karena memang di sinilah (Yogyakarta) tempat kelahirannya," ujar Muhadjir di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Rabu (24/10).
-
Kenapa Museum Muhammadiyah dibangun? Dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Museum Muhammadiyah didirikan untuk merekam jejak langkah dengan melestarikan tinggalan sejarah yang disajikan dalam peragaan komunikatif dan edukatif agar dapat menuai hikmah bersama.
-
Siapa yang menginisiasi pembangunan Museum Muhammadiyah? Pendirian museum tersebut diinisiasi oleh Prof. Dr. Haedar Nashir dan Prof. Muhadjir Effendy sejak tahun 2017 lalu.
-
Dimana Museum Muhammadiyah dibangun? Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Dr. Muchlas, M.T, mengatakan bahwa museum disajikan secara komunikatif dengan teknologi informasi sehingga bisa mencerahkan, menarik, serta menghibur pengunjung yang datang.
-
Kapan Museum Muhammadiyah diresmikan? Peresmian Museum Muhammadiyah dilakukan pada 14 November 2022 yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia.
-
Mengapa Museum Batik Yogyakarta dibangun? Museum itu dibangun karena keprihatinan para pengrajin batik dengan munculnya batik printing. Saat itu, kehadiran batik printing sangat terlihat.'Karena itu nilai batik di tengah masyarakat mulai memudar. Batik bukan hanya selembar kain, tapi di dalamnya ada makna, doa, simbol, dan ada pula harapan,' kata Pemandu dan Pembatik Museum Batik Yogyakarta, Didik Wibowo, dikutip dari liputan6.com.
-
Apa yang Museum Muhammadiyah tampilkan? Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
Terkait pembangunan Museum Muhammadiyah, Muhadjir menargetkan tahun 2019 pembangunan bisa selesai dikerjakan. Muhadjir menerangkan untuk pembangunan Museum Muhammadiyah, pihak Kemendikbud telah menggelontorkan dana sebesar Rp 100 miliar.
"Target kita tahun depan sudah selesai. Kita alokasikan anggaran untuk pembangunan sekitar Rp 100 miliar," urai Muhadjir yang berafiliasi dengan Kemenko PMK tersebut.
Muhadjir menambahkan alasan pembangunan Museum Muhammadiyah di UAD untuk menghindari pembangunan mangkrak karena kekurangan dana. Nantinya, jika dana tersebut kurang akan ditomboki oleh UAD. Meskipun demikian UAD nantinya juga akan mendapatkan keuntungan besar dari banyaknya wisatawan yang berkunjung.
"Kenapa juga di UAD. Kemarin ada kesepakatan jika dana dari Kemendikbud kurang maka yang nomboki harus UAD. Kemudian nanti yang merawat operasionalnya juga UAD. Tapi kan UAD nanti untung banyak karena nanti jadi tempat kunjungannya para turis-turis Muhammadiyah," tutup Muhadjir.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
Baca SelengkapnyaPeresmian Masjid Agung Madaniyah ditandai dengan penandatanganan prasasti
Baca SelengkapnyaKehadiran langsung Presiden Jokowi di lokasi mempercepat proses revitalisasi, meskipun proses hingga tanda tangan kontrak memakan waktu yang cukup panjang.
Baca SelengkapnyaMenurut Haedar, Muhammadiyah berencana mengembangkan lembaga pendidikan di tingkat dasar menengah di sekitar IKN.
Baca SelengkapnyaDiharapkan perombakan ini dapat membuat Museum Wayang menjadi lebih modern.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1912, ia mendirikan Muhammadiyah yang kini menjadi salah satu organisasi Islam terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaPotret kehangataan Musa Rajekshah saat meresmikan gedung Yayasan Pendidikan Islam Terpadu (YPIT) Aisyah Maksum di Medan
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah telah menentukan sikap dengan menerima tawaran pemerintah untuk mengelola tambang.
Baca SelengkapnyaMasjid itu sudah eksis bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaSumbu Filosofi Jogja pertama kali dicetuskan oleh Pangeran Mangkubumi, sang pendiri Kota Jogja.
Baca SelengkapnyaYaqut menargetkan rencana tersebut dapat direalisasikan dalam beberapa tahun mendatang.
Baca Selengkapnya"Saya akui ini dimulai dari visi pribadi Presiden Joko Widodo,” kata Gus Yahya.
Baca Selengkapnya