Kemendikbud prihatin ada anak tak bisa bahasa Indonesia
Merdeka.com - Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Dadang Sunendar mengatakan, jangan sampai anak mengalami krisis identitas karena tidak diperkenalkan Bahasa Indonesia.
"Kami tidak ada anti bahasa asing, tapi harus tahu tempat dan waktu penggunaannya. Kami sedih dan prihatin karena dalam beberapa diskusi, ada malah anak yang tidak bisa menggunakan Bahasa Indonesia, padahal lahir dan tinggal di Indonesia," katanya seperti dilansir dari Antara, Rabu (31/10).
Padahal jika tidak bisa menggunakan Bahasa Indonesia, maka anak tersebut seakan tidak memiliki jati diri, memiliki paspor Indonesia tapi tidak berbahasa Indonesia. "Jangan sampai anak tersebut mengalami krisis identitas," imbuh dia.
-
Bagaimana bilingualisme membantu anak belajar bahasa asing? Anak yang sudah menguasai dua bahasa sejak dini biasanya lebih mudah mempelajari bahasa asing daripada anak yang hanya menguasai satu bahasa. Hal ini karena otak mereka sudah terbiasa dengan proses belajar bahasa yang melibatkan berbagai aspek, seperti kosakata, tata bahasa, dan intonasi.
-
Bagaimana orang tua membantu anak bicara? Harus diperbaiki dengan bahasa ucap.
-
Bagaimana orang tua bisa bantu anak belajar? Buat Anak Lebih Terlibat Melibatkan anak pada saat membeli kebutuhan belajar sehari-hari yang berhubungan dengan belajar bisa membantu. Hal ini membuat anak lebih terlibat dan tertarik untuk belajar.
-
Bagaimana kakek belajar bahasa? Thanh mulai belajar bahasa asing sejak kecil, dia belajar bahasa Inggris yang kemudian dilanjutkan dengan bahasa Prancis, sebelum akhirnya belajar bahasa Mandarin saat dewasa.
-
Kelemahan apa yang terkait dengan bahasa asing? Tidak mahir dalam bahasa asing dapat menghambat proses komunikasi yang efektif, mengurangi kemampuan untuk menjalankan negosiasi dengan baik, dan bahkan membatasi akses terhadap sumber daya atau peluang bisnis yang lebih luas.
-
Mengapa anak terlambat bicara bisa jadi masalah di masa depan? Dalam keadaan seperti ini, orang tua atau pengasuh anak diharapkan dapat memberi perhatian lebih karena keterlambatan berbicara dapat memengaruhi kehidupan anak di masa mendatang.
Dia mengakui, memang ada sebagian kekhawatiran dari orang tua jika anaknya tidak bisa menggunakan bahasa asing. Akan tetapi menurut Dadang, hal tersebut ada waktunya bukan malah digunakan untuk menggantikan bahasa ibu.
Sebagian masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa Bahasa Indonesia hanya alat komunikasi saja. "Harus dipahami betul, bahwa Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi tetapi perekat kebhinekaan," tegasnya.
Selain itu, Kemendikbud yang berada di bawah naungan Kemenko PMK ini juga berharap agar Bahasa Indonesia menjadi jati diri bangsa dan alat komunikasi antarbudaya di Tanah Air. Jika tanpa kesadaran itu, maka Bahasa Indonesia dengan mudah akan tergerus dari ruang publik.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Betrand Peto mengaku ingin kuliah ambil jurusan komunikasi
Baca SelengkapnyaSebelum memutuskan untuk mengajari anak bahasa lain, penting untuk mengetahui terlebih dahulu kemampuan mereka.
Baca SelengkapnyaMengenali tanda-tanda keterlambatan bicara pada anak sangat penting agar mereka bisa mendapatkan intervensi yang tepat waktu.
Baca SelengkapnyaMengajarkan anak berbicara bahasa asing atau bahasa daerah lain bisa berdampak luar biasa bagi tumbuh kembang mereka.
Baca SelengkapnyaTerjadinya speech delay pada anak bisa muncul akibat sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti meminta para pemuda agar disiplin menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam berkomunikasi.
Baca SelengkapnyaAnak kurang kasih sayang mendapatkan banyak masalah kesehatan mental.
Baca Selengkapnya