Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemendikbud Ristek Sebut Temuan Kasus Covid-19 di Sekolah Bukan Berarti Klaster

Kemendikbud Ristek Sebut Temuan Kasus Covid-19 di Sekolah Bukan Berarti Klaster Semangat Siswa Ikuti Sekolah Tatap Muka di Malang. ©2021 Merdeka.com/Nanda Farikh Ibrahim

Merdeka.com - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen) Kemendikbud Ristek, Jumeri mengklarifikasi 4 miskonsepsi atas hasil survei Kemendikbud Ristek yang menyebutkan adanya penularan Covid-19 di sekolah.

Dari hasil survei menunjukkan, 2,8 persen atau 1.296 sekolah dari 46.500 yang disurvei melaporkan adanya kasus positif Covid-19. Atas hasil ini, Jumeri menjelaskan, 2,8 persen tersebut merupakan satuan pendidikan yang melaporkan kasus positif Covid-19. Namun laporan tersebut bukanlah sebagai klaster sekolah.

"Itu adalah data yang menunjukkan satuan pendidikan yang melaporkan aplikasi kita, lewat laman kita, bahwa di sekolahnya ada warga yang tertular Covid-19," katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/9).

"Jadi sekali lagi bukan ini klaster sekolah," tegas Jumeri.

Dia mengungkapkan, munculnya persentase itu dikarenakan Ditjen PAUD Dasmen meminta laporan kepada sekolah-sekolah apakah terdapat data sekolah yang mana warganya terkonfirmasi virus Sars Cov-2 tersebut.

Lagi pula, tegasnya, survei terhadap 46.500 sekolah dilakukan sejak Juli 2020 hingga September 2021. Dengan demikian, kata Jumeri, jika dibandingkan dengan lamanya proses survei terhadap persentase sekolah dengan anggotanya terkonfirmasi positif Covid-19, jumlah tersebut relatif kecil.

"Sehingga sebenarnya kalau itu ada 2,8 persen sekolah kita ada warga kena Covid, baik siswanya, gurunya, maupun TP-nya, maka ada lebih dari 97 persen sekolah itu tidak tercemar," ujarnya.

Miskonsepsi kedua adalah, penularan Covid-19 belum tentu berasal dari satuan pendidikan yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Dia menjelaskan, dari 46.500 satuan pendidikan tidak semuanya mengisi telah melakukan PTM. Ada pula sekolah mengatakan saat proses survei, sekolah tersebut belum melaksanakan PTM.

"Jadi ini kita punya banyak sekolah, yang melapor itu 46.500 baik dia melapor bahwa sudah PTM maupun melapor belum PTM," terangnya.

Ketiga, persentase sekolah yang melaporkan ada kasus konfirmasi positif Covid-19 merupakan akumulasi sejak Juli 2020 hingga September 2021.

Miskonsepsi keempat, data mengenai 15.429 siswa, dan 7.307 guru positif Covid-19 berasal dari laporan 46.500 laporan satuan pendidikan yang belum diverifikasi.

"Sehingga masih ditemukan banyak kesalahan-kesalahan," jelas Jumeri.

Contoh kesalahan yang terjadi yaitu laporan jumlah guru terkonfirmasi positif Covid-19 oleh satuan pendidikan melebihi dari data sebenarnya.

Dari 4 poin tersebut, Jumeri mengatakan Kemendikbudristek bersama Kementerian Kesehatan sedang melakukan uji coba pendataan melalui aplikasi Pedulilindungi.

"Itulah apps tunggal yang akan kita pakai untuk data itu bisa digunakan oleh Kemkes, Kemdikbudristek," tandasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai Viral Guru Honorer Kena 'PHK', Plt Disdik Jakarta: 141 Orang Sudah Mengajar Kembali
Usai Viral Guru Honorer Kena 'PHK', Plt Disdik Jakarta: 141 Orang Sudah Mengajar Kembali

Budi menyatakan bahwa mereka sudah kembali mulai Selasa (23/7) ini dan mengajar sesuai dengan tugasnya.

Baca Selengkapnya
SD di Situbondo Tutup Sepekan Gara-gara Cacar Air, Ini Fakta di Baliknya
SD di Situbondo Tutup Sepekan Gara-gara Cacar Air, Ini Fakta di Baliknya

Kasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah

Baca Selengkapnya
13 Orang Terlibat Kasus Katrol Nilai di SMPN 19 Depok, Ada Kepala Sekolah hingga ASN
13 Orang Terlibat Kasus Katrol Nilai di SMPN 19 Depok, Ada Kepala Sekolah hingga ASN

13 Orang terlibat kasus katrol nilai itu hasil audit SMPN 19 dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbudristek Dikti.

Baca Selengkapnya
Buntut Ratusan Guru Honorer Diberhentikan, Disdik Bakal Periksa Kepsek
Buntut Ratusan Guru Honorer Diberhentikan, Disdik Bakal Periksa Kepsek

Disdik DKI Jakarta telah melaksanakan rapat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait cleansing guru honorer.

Baca Selengkapnya
4 Kasus Baru Cacar Monyet Ditemukan Dinkes DKI
4 Kasus Baru Cacar Monyet Ditemukan Dinkes DKI

Ngabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Geramnya Pj Gubernur Jabar dengar Ada Manipulasi Nilai Rapor 51 Siswa SMP Demi Masuk 8 SMA di Depok
Geramnya Pj Gubernur Jabar dengar Ada Manipulasi Nilai Rapor 51 Siswa SMP Demi Masuk 8 SMA di Depok

Plh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Ade Afriandi menjelaskan praktik ini dilakukan oleh pihak sekolah. Artinya, siswanya tidak tahu menahu.

Baca Selengkapnya
Heboh Puluhan Siswa SMP di Tangsel Tertular Cacar dan Gondongan, Begini Awal Mula Temuannya
Heboh Puluhan Siswa SMP di Tangsel Tertular Cacar dan Gondongan, Begini Awal Mula Temuannya

Akibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.

Baca Selengkapnya
Terbukti Manipulasi Nilai Rapor, 51 Siswa SMP di Depok Dicoret Masuk 8 SMA
Terbukti Manipulasi Nilai Rapor, 51 Siswa SMP di Depok Dicoret Masuk 8 SMA

Kasus ini diawali pengecekan nilai oleh Tim Pengawasan PPDB Jabar bersama Panitia PPDB SMAN 1.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta

Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya