Kemendikbud sebut guru bule belum tentu berkualitas
Merdeka.com - Sekolah internasional dianggap sebagian masyarakat memiliki jaminan kualitas. Apalagi didukung guru-guru dari luar negeri. Namun faktanya sekolah mahal dengan sistem pendidikan internasional dan guru-guru bule pun tidak menjamin sekolah aman 100 persen.
Dirjen PAUD Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) Lydia Freyani H menilai sekolah bertaraf internasional yang diajar guru-guru dari luar negeri, tidak menjamin siswa-siswi tersebut berkompetensi baik.
"Jangan sampai mentang-mentang bule mereka seolah-olah berkompeten untuk ngajar tapi bener enggak dia berkualitas," kata Lydia di Gedung Mendikbud, Jakarta, (21/4).
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
Oleh karenanya, dirinya akan melakukan investigasi di sejumlah sekolah bertaraf internasional di Indonesia, untuk melihat proses belajar mengajar serta mengaudit perizinan sekolah.
"Nah ini banyak sekolah internasional yang dicomot hanya siswa berprestasi saja, makanya perlunya investigasi dan melihat bagaimana kompetensinya," tuturnya.
"Untuk mengaudit pendidikan karena Pak Menteri (M Nuh) akan membuat tim investigasi ke sekolah-sekolah internasional lain. Artinya apa, sekolah internasional lain harus siap membereskan perizinannya," tutur dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menilai kesuksesan pendidikan ditentukan oleh guru yang berkualitas, bukan kurikulum yang diotak-atik.
Baca SelengkapnyaPersoalan etika itu semakin diperparah dengan pengajaran akhlak di lembaga pendidikan yang cenderung verbal dan normatif.
Baca SelengkapnyaMenjadi guru bukan profesi yang diidamkan bagi beberapa masyarakat Indonesia. Pertimbangannya, pendapatan yang dianggap tidak cukup mensejahterakan kehidupan.
Baca Selengkapnyajalur pertama bagi guru honorer yang lulus passing grade pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan kategori P1 yang lama menunggu.
Baca SelengkapnyaKeputusan evaluasi itu diambil setelah beberapa minggu belakangan, Abdul Mu'ti beraudiensi ke beberapa organisasi yang menyelenggarakan pendidikan.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini dirawat di rumah sakit karena mengalami memar hingga luka bakar di tubuhnya.
Baca SelengkapnyaWalaupun Indonesia berstatus sebagai negara berpenghasilan menengah atas, tapi urusan pendidikan kita kalah dengan Vietnam. Kok bisa? Berikut penjelasannya.
Baca SelengkapnyaDisdik Jakarta telah mengingatkan sejak 2017, agar tak mengangkat guru honorer.
Baca SelengkapnyaPer Selasa 16 Juli 2024 total ada 107 guru honorer yang dipecat.
Baca SelengkapnyaRegulasi perlindungan guru dalam undang-undang tersebut juga memiliki aturan turunan.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang diunggah oleh akun Instagram seorang guru @julaehaju menunjukan mirisnya kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.
Baca Selengkapnya