Kemenhub fokus benahi keselamatan pelayaran di Danau Toba
Merdeka.com - Tenggelamnya KM Sinar Bangun, Senin (18/6), membuat semua pihak tersentak dan menyadari buruknya sistem keselamatan pelayaran di Danau Toba. Berbagai pembenahan pun dilakukan pascatragedi yang menyebabkan 164 orang hilang dan 3 meninggal dunia itu.
Kementerian Perhubungan misalnya, akan menggelar pendidikan kesyahbandaran dan keselamatan pelayaran di seluruh pelabuhan yang ada di Danau Toba.
"Kami akan melakukan pendidikan di warga di Danau Toba. Hari ini saya membuka kursus untuk 100 orang untuk memenuhi pendidikan safety dan kesyabandaran, dan yang lain adalah operasi selama ini bersama TNI Polri, agar amanah sesuai peraturan," ucap Menteri Perhubungan, Budi Karya di Medan, Kamis (5/7).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Kenapa kapal Kanaan itu tenggelam? 'Kapal tersebut tampaknya tenggelam dalam kondisi kritis. Kemungkinan karena badai atau upaya serangan pembajakan di Akhir Zaman Perunggu.'
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Dia mengatakan sudah saatnya Pemerintah Indonesia hadir langsung ke Danau Toba untuk melakukan penataan pelayaran. Harapannya, tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun tidak terulang lagi.
Pihak Kemenhub juga berkoordinasi dengan Kemendagri dan Kemenpan RB untuk pembenahan itu. Mereka membahas pelayanan kapal ASDP yang dilakukan provinsi.
"Operasional bisa dilakukan provinsi dan kabupaten, tapi kompetensi tentang pengawasan dari pusat," sambungnya.
Pemerintah akan melakukan penelitian mengenai prosedur perkapalan, keselamatan, dan lainnya. Akan ada format baru pada pelayaran di Danau Toba, karena selama ini hanya daerah dan kabupaten.
"Kami akan masuk dalam kompetensi. Kita butuhkan satu format tertentu yang akan direkomendasikan Menpan RB," jelas Budi.
Salah satu bagian yang juga akan dilakukan adalah membangun sarana yang bagus sesuai standar di Danau Toba.
"Sehingga tidak dijumpai lagi kapal-kapal yang tidak memenuhi standar," sebut Budi.
Seperti diberitakan KM Sinar Bangun terbalik dan karam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore. Kapal itu diperkirakan membawa sekitar 200 penumpang dan puluhan sepeda motor. Dari jumlah itu, baru 24 orang yang ikut dalam kapal telah ditemukan, 3 di antaranya dalam kondisi meninggal dunia. Dari pendataan yang dilakukan, Basarnas menyatakan terdapat 164 yang hilang bersama kapal karam itu.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaTragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca Selengkapnya