Kemenhub sebut heli hilang kontak tak laporkan flight planning
Merdeka.com - Pasca diberitakan hilang kontak pada (11/10) kemarin, Heli EC 130 B4 dengan nomor registrasi PK-BKA serial Number 4813 yang dioperasikan oleh PT Angkasa Semesta sampai saat ini belum ditemukan.
Namun, Direktur Navigasi Penerbangan, Novie Ryanto mengatakan, sebenarnya Heli EC 104 B4 yang berangkat dari Siparhaman, Samosir menuju Bandara Kualanamu tidak dapat dibilang hilang kontak.
Hal tersebut dinyatakan oleh Novie dikarenakan, pilot heli tersebut tidak melampirkan flight planning ke Air Trafic Services (ATS) Kualanamu, Medan ketika ingin kembali ke Kualanamu dari Samosir.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Siapa yang naik helikopter? Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan istrinya menuai kritik di media sosial lantaran menggunakan helikopter untuk pergi menonton konser musik Coldplay di Philippine Arena, Manila.
"Sampai sekarang enggak ada kontak, artinya bahwa heli itu untuk kembali ke Kualanamu dari Samosir enggak melakukan kontak. Demikian juga dengan flight planning. Hal itu bersifat mandatory tapi enggak dilakukan. Pesawat itu sebenarnya enggak pernah kontak unit navigasi di Medan radio," Kata Novie di Kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (12/10).
Selain itu, kata Novie, pilot juga diduga melakukan tindakan indisipliner karena pilot mengabaikan instrumen visibilitas yang sudah diatur sesuai ketentuan penerbangan.
"Kedua berdasarkan dara meteorologi yang kami kumpulkan visibilitas itu pukul 11.30 WIB antara 400-800 meter. Padahal sebetulnya ini enggak boleh penerbangan secara visual minimal 5 kilometer dan tentu melanggar prosedur," jelasnya.
Seperti diberitakan helikopter EC 130 milik PT Penerbangan Angkasa Semesta hilang kontak setelah terbang dari Siparhaman, Samosir, menuju Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumut, Minggu (11/10). Heli itu berisi 2 awak dan 3 penumpang.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.
Baca SelengkapnyaInformasi diperoleh, helikopter milik PT IWIP jenis bel 429 PK – SWS membawa satu penumpang dan dua kru.
Baca SelengkapnyaDishub Bali mengevaluasi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali, Nomor 9 Tahun 2000 tentang larangan menaikkan layang-layang buntut helikopter jatuh.
Baca SelengkapnyaPilot mengakui sempat melihat layang-layang di ketinggian 1000 feet
Baca SelengkapnyaKristi turut menanggapi insiden pesawat BTK6723 Batik Air A320 registrasi PK-LUV, dengan pilot dan copilot tertidur saat penerbangan dari Kendari-Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merespons helikopter di Bali yang jatuh diduga akibat terlilit benang layangan.
Baca SelengkapnyaHelikopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan empat penumpang.
Baca SelengkapnyaMaskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaKhusnu menyampaikan bahwa helikopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan empat penumpang.
Baca SelengkapnyaAkibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaHelikopter ditemukan dalam kondisi hancur. Tiga penumpang meninggal dunia.
Baca Selengkapnya