Kemenkes: 460 Kabupaten dan Kota Melaporkan Ada Kasus DBD
Merdeka.com - Di tengah pandemi Covid-19, Indonesia harus menghadapi ancaman penyakit lain, yakni demam berdarah dengue (DBD). DBD kini menyerang 460 kabupaten dan kota di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi dalam Talk Show Ancaman Demam Berdarah di Masa Pandemi yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Senin (22/6).
"Satu yang ingin saya sampaikan, 460 kabupaten dan kota melaporkan ada kasus DBD," ujarnya.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
Dari jumlah ini, 439 kabupaten dan kota di antaranya juga melaporkan ada penambahan kasus baru positif Covid-19. Nadia menyebut, fenomena ini menunjukkan sesungguhnya sedang terjadi masalah infeksi ganda di Indonesia.
Pertama, infeksi akibat virus Dengue. Kedua, karena virus SARS-CoV-2. "Jadi ada infeksi ganda," jelasnya.
Bersihkan Lingkungan
Ahli Infeksi dan Pediatri Tropik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM-FKUI, Mulya Rahma Karyanti mengatakan kasus DBD pada dasarnya bisa dicegah oleh masyarakat. Caranya dengan menerapkan 3 M, yakni menutup, menguras dan mendaur ulang.
"Yang penting membersihkan tempat berkembang biaknya nyamuk atau genangan air. Misalnya yang sering di rumah tangga adalah di dispenser, pot-pot bunga, itu dihilangkan," ujarnya.
Mulya Rahma menganjurkan pembersihan genangan air dilakukan secara rutin, minimal satu kali dalam seminggu. Upaya ini bisa mencegah berkembang biaknya nyamuk.
Selain itu, orang tua diimbau mewaspadai jika anak mulai demam. Jika anak anggota keluarga demam, disarankan untuk minum air putih yang banyak.
"Jangan sampai dehidrasi. Kemudian awasi buang air kecilnya dan aktivitasnya. Kalau seharian tidur, muntah-muntah terus, enggak kencing-kencing lebih dari 12 jam, hati-hati. Segera bawa ke rumah sakit supaya tidak terlambat," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca Selengkapnya