Kemenkes Catat Vaksinasi Covid-19 Menurun 3 Pekan Terakhir
Merdeka.com - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia menurun dalam tiga pekan terakhir. Salah satu penyebabnya, pemerintah daerah menunggu distribusi vaksin Sinovac.
"Padahal, kalau kita ketahui dari penyediaan vaksin, di semester kedua ini lebih memiliki banyak vaksin-vaksin yang bukan lagi vaksin Sinovac," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Rabu (1/12).
Nadia mengatakan, vaksin Sinovac sudah banyak digunakan pada semester pertama 2021. Saat itu, vaksin Pfizer, AstraZeneca, hingga Moderna belum bisa memenuhi kebutuhan Indonesia. Sementara saat ini, vaksin yang banyak tersedia di Tanah Air ialah Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
Nadia kemudian menyinggung Kabupaten Sukabumi yang masih memiliki tugas vaksinasi. Menurutnya, lebih dari 1 juta masyarakat di wilayah tersebut belum mendapatkan vaksinasi.
"Ini juga kita dorong untuk segera menyelesaikan vaksinasinya dengan menggunakan vaksin yang ada saat ini," ucapnya.
Selain itu, masih banyak masyarakat yang memilih jenis vaksin Covid-19. Pemilihan jenis vaksin ini kemungkinan dipicu adanya efek samping pada vaksin tertentu.
"Padahal kita tahu semua vaksin itu sama baiknya. Kalaupun terjadi efek samping, itu sebenarnya sesuatu yang biasa sebagai reaksi dari tubuh kita begitu dilatih oleh si vaksin ini untuk menstimulus kekebalan tubuh kita," ujarnya.
Ahli epidemiologi mendorong pemerintah meningkatkan cakupan vaksinasi untuk mencegah gelombang ketiga pandemi Covid-19. Vaksinasi sangat penting untuk membentuk kekebalan tubuh dalam mengahadapi varian Covid-19.
Selain vaksinasi, 3T (testing, tracing, treatment) dan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan) sangat penting untuk memutus rantai penularan Covid-19.
"Kita harus memperkuat, memantapkan komitmen, dan konsistensi dari respons pandemi ini," kata Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman.
Data Kementerian Kesehatan hari ini pukul 12.00 WIB, sebanyak 140.205.046 orang di Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Sementara vaksinasi dosis kedua sudah diberikan 96.519.346 orang. Target vaksinasi menyasar 208.265.720 orang.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya