Kemenkes Dirikan Posko Bantu Korban Banjir Medan, Warga Bisa Cek Kesehatan
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan mendirikan pos komando (posko) kesehatan di lokasi banjir yang melanda Kota Medan pada Kamis (3/12) pekan lalu.
Posko yang dibangun sebagai bentuk kepedulian Kemenkes untuk mengurangi penderitaan korban banjir itu, diperkuat oleh tim yang terdiri dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Medan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Sumatera Utara dan Rumah Sakit Adam Malik.
Tenaga Ahli Menkes, Andi, mewakili Menkes Terawan Agus Putranto, saat meresmikan Posko Kemenkes, Senin (7/12), menyebutkan, posko ini berfungsi untuk memberikan bantuan tenaga kesehatan bagi korban banjir.
-
Bagaimana Kementerian Kesehatan dibentuk? Pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 47/2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara yang dikeluarkan pada 3 November 2009, mengubah semua bentuk Departemen, Kantor Menteri Negara dan Kantor Menteri Koordinator menjadi Kementerian Negara.
-
Kenapa Kemnaker gelar pelatihan di Medan? Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor meyakini peserta yang mengikuti pelatihan di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, bakal memiliki kesuksesan dalam karir dan kehidupan. Keyakinan tersebut didasari BBPVP Medan, bukan hanya sekedar menggelar pelatihan untuk meningkatkan keterampilan teknis peserta, melainkan juga untuk membangun karakter, kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Warga juga bisa cek kesehatan, mendapatkan vitamin dan obat-obatan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Andi secara simbolis menyerahkan bantuan dari Menkes berupa vitamin C, masker, rapid test, obat-obatan, serta perlengkapan bayi anak.
Dalam sambutannya, Andi menyampaikan, Menkes turut berduka untuk korban yang meninggal, serta yang menjadi korban dalam musibah itu.
Selain itu, Menkes juga mengimbau agar warga korban tetap menjaga protokol kesehatan di tempat-tempat pengungsian.
"Apabila merasakan gangguan kesehatan diharapkan dapat segera cek di posko kesehatan kemenkes," kata Andi.
Menkes, lanjut Andi, mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat mewaspadai, curah hujan yang tinggi menjelang akhir tahun.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Medan Muslim Harahap, Tim Poltekkes Medan, seluruh kepala unit vertikal Kemenkes, Sekretaris Kecamatan Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Lurah Sei Mati Fahrul Rozi, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Seperti diketahui, banjir sempat merendam Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, di beberapa titik hingga lima meter pada Kamis (3/12).
Sebelum kemudian berangsur surut, tinggi muka air terpantau antara 30 hingga 60 cm pada hari Sabtu (5/12).
Berdasarkan Data Pusat Pengendalian Operasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), per 5 Desember 2020, banjir mengakibatkan 5 orang meninggal dunia, 2 hilang dan 4.249 KK atau 12.783 jiwa terdampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama tim gabungan telah mengevakuasi 181 jiwa, di antaranya anak-anak 67 jiwa dan lansia 26 jiwa.
Sedangkan kerugian materiil, sebanyak 1.493 unit rumah warga dan 1 masjid terendam saat kejadian yang terjadi sekitar pukul 22.30 WIB pada Kamis lalu. Di samping itu, seluas 69 hektar lahan juga terendam.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: M Ali
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir lahar dingin disertai banjir bandang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaLokasi TPS yang terendam banjir yaitu di Kecamatan Tantau Kopar, Desa Sekapas, Sungai Rangau, Kelurahan Rantau Kopar dan Bagan Cempedak serta desa lainnya.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaHal itu kata Dedi, berkat sinergitas antara Polri-TNI dan Pemda Demak.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaAndrian bersama jajarannya memindahkan barang-barang milik korban banjir ke dalam sampan.
Baca SelengkapnyaKantor Camat bakal menjadi tempat penyimpanan logistik Pemilu sebelum dibagikan ke Tempat Pemungutan Suara.
Baca SelengkapnyaRisma terlihat berdialog dengan korban dan memberikan bantuan kepada korban.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Riau, termasuk di Kabupaten Inhu
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca Selengkapnya