Kemenkes: DKI Jakarta dan Jabar Jadi yang Pertama Vaksinasi Terhadap Pelayan Publik
Merdeka.com - Jawa Barat dan DKI Jakarta adalah wilayah pertama yang ditunjuk Kementerian Kesehatan untuk melaksanakan vaksinasi terhadap pelayan publik, sekaligus masyarakat yang mobilitasnya di tempat rawan terpapar Covid-19.
Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, informasi tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
“Saya perlu sampaikan, bahwa saya baru tadi malam rapat dengan pak menteri bahwa untuk DKI dan Jawa Barat akan menjadi pertama juga untuk pelaksanaan vaksinasi untuk pelayan publik,” katanya di Bandung, Selasa (3/2).
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
“Itu ya mulai publik kemudian guru, dosen, pedagang pasar, ojek, PNS, TNI/Polri termasuk pegawai swasta, BUMN, BUMD termasuk perangkat desa,” ia melanjutkan.
Maxi mengingatkan, pemerintah daerah harus terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, termasuk dalam hal sosialisasi kepada Dinas Kesehatan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat dalam satu minggu ini.
Rencananya, pelaksanaan vaksinasi tersebut paling lambat dimulai pada minggu keempat Februari. Maka dari itu ia berharap vaksinasi untuk tenaga kesehatan yang masih berproses sampai saat ini bisa rampung secepatnya.
“Sasaran pertama adalah para pedagang pedagang pasar. ini pesan Pak Menteri saya lagi buat konsep, standarnya untuk bukan cuman (vaksinasi) di gedung tetapi nanti ada mobile, kita mendatangi langsung ke pasar-pasar,” terang dia.
Pola vaksinasi yang bersifat jemput bola, atau penyelenggaraan secara massal harus dilakukan karena publik dan profesi rentan sebagai sasaran jumlahnya jauh lebih banyak dari tenaga kesehatan.
“Melangkah ke pada tahap II (vaksinasi) untuk pelayanan publik, masyarakat (jumlahnya) lebih besar, nakes cuma 1,5 juta, tapi pelayan publik itu di catatan kami sementara itu 18 juta lebih,” imbuhnya.
“Tahap II (vaksinasi) pelayanan publik insya Allah kita akan juga tepat waktu harus selesai bulan April, untuk pelayan publik untuk sekitar 18 juta. Harus selesai sekali lagi harus selesai di bulan April, selanjutnya akan ke sasaran sasaran berikut Untuk masyarakat umum,” pungkas Maxi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaPrestasi Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan Indonesia telah memicu ketertarikan dari sejumlah negara.
Baca Selengkapnya