Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkes: Efek Samping Vaksin AstraZeneca Demam, Pusing dan Mual

Kemenkes: Efek Samping Vaksin AstraZeneca Demam, Pusing dan Mual Ilustrasi Vaksin AstraZeneca/Oxford. ©Reuters

Merdeka.com - Kemenkes mengungkap efek samping dari vaksin Covid-19 merk AstraZeneca. Bagi para peserta vaksin yang merasa demam usai divaksinasi merupakan hal yang lumrah.

Juru bicara vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi membenarkan efek samping vaksin AstraZeneca salah satunya yakni demam. Namun kata dia, demam tersebut akan reda dan hanya berlangsung selama 1-2 hari.

"Iya efek sampingnya demam, pusing, mual. Jadi kalau demam bisa saja. Tapi itu akan hilang dalam 1-2 hari," kata Nadia saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (16/5).

Nadia kemudian menjelaskan penyebab timbulnya efek samping dari vaksin AstraZeneca itu. Dia mengatakan, platform vaksin AstraZeneca berbeda dengan vaksin lainnya.

"Ini karena beda platform vaksinnya, platform vektor adenovirus," terangnya.

Diketahui bahwa vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca-Oxford dengan nama AZD1222 dikembangkan dengan platform vektor adenovirus. Artinya, vaksin ini dikembangkan dari virus yang biasanya menginfeksi simpanse dan dimodifikasi secara genetik untuk menghindari kemungkinan konsekuensi penyakit pada manusia.

Nadia membenarkan virus tersebut membawa sebagian materi dari virus Corona yaitu protein spike. Sedangkan vaksin Covid-19 Sinovac menggunakan platform inactivated virus atau virus utuh yang sudah dimatikan.

Metode ini sudah sering dipakai dalam pengembangan vaksin lain seperti vaksin polio dan flu. Namun, Nadia menegaskan, kedua vaksin tersebut sudah teruji dan aman digunakan untuk manusia.

"Semuanya sudah teruji, aman kok. Hanya kan pasti kalau ada beda reaksi tiap individu, kalau platformnya beda," jelasnya.

"Kan sudah ada model lainnya, jadi karena respon vaksin sangat individual. Karena ada dua kasus dari batch yang sama, maka perlu dilihat juga dari aspek batch tersebut," lanjutnya.

Sebelumnya, Nadia juga menyampaikan, Kementerian Kesehatan memutuskan untuk menghentikan sementara pendistribusian dan penggunaan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Selama penghentian sementara ini, kata Nadia, BPOM akan melakukan pengujian toksisitas dan sterilitas.

"Tidak semua batch dihentikan distribusi dan penggunaannya. Hanya batch CTMAV547 saja yang dihentikan, sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu," katanya.

Keputusan pemerintah untuk menghentikan sementara penggunaan dan distribusi vaksin AstraZeneca batch CTMAV547, merupakan bentuk kehati-hatian akan efek samping yang terjadi. Diketahui bahwa terdapat laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga disebabkan oleh AstraZeneca Batch CTMAV547.

"Penghentian sementara batch tersebut merupakan upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini".

Diketahui pemerintah menerima 3.852.000 dosis AstraZeneca pada 26 April 2021 lalu melalui skema Covax Facility/WHO. Dari jumlah tersebut, ada 448.480 dosis vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping  Vaksin AstraZeneca
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Hebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD

Dia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Jenis Vaksin Cacar Api dan Efek Sampingnya, Penting Diketahui
Jenis Vaksin Cacar Api dan Efek Sampingnya, Penting Diketahui

Vaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi

Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya