Kemenkes: Harusnya orangtua bayi Naila bawa ke unit darurat
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan angkat bicara soal kasus Naila, bayi yang mengembuskan napas terakhir di ruang tunggu di Rumah Sakit Umum (RSU) Lasinrang, Pinrang, Sulawesi Selatan. Mereka membantah telah dengan sengaja menelantarkan bayi berumur dua bulan sepuluh hari itu.
Dirjen Bina Usaha Kesehatan (BUK) Kemenkes, dr Akmal Taher, menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan informasi yang didapat dari Dinas Kesehatan dan pihak rumah sakit setempat.
"Bayi Naila yang mengidap infeksi paru-paru itu dikirim dari Puskesmas. Dari puskesmas sebenarnya sudah memberikan satu ambulans. Tapi orang tuanya memilih naik mobil pribadi," terang Akmal kepada merdeka.com, Sabtu (2/11).
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Apa yang membuat bayi meninggal? Jumaa dan Ali lahir prematur pada usia delapan bulan, namun dalam kondisi stabil pada saat itu. 5 bayi meninggal dalam 2 pekan akibat hipotermia
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Kenapa bayi kembar Batran meninggal? ‘Istri saya sudah bangun. Saya bertanya kepadanya apa yang salah, dan dia menunjuk ke arah Jumaa dan menggelengkan kepalanya,' kenang Batran.'Ali terlihat setengah hidup. Tapi Jumaa, saya sudah mencoba membangunkannya tapi dia tidak mau bangun,' kata istrinya seraya mengatakan kepala Jumma terasa seperti es dan wajahnya pucat, tidak bernyawa.
"Padahal kalau sampai dirujuk dan diberikan ambulans-kan artinya pihak puskesmas memang sudah tak bisa menangani dan dalam keadaan gawat," tambahnya.
Setibanya di rumah sakit, Mustari, ayah Naila, malah membawa putrinya itu ke Poli Anak dan ikut mengantre di loket pengambilan nomor. Selain itu, dari penjelasan pihak rumah sakit setempat, Mustari tidak menunjukkan langsung seperti apa kondisi Naila saat itu.
"Sampai di rumah sakit kalau dia datang ke loket dan ceritain kondisi anaknya, pasti dialihkan ke unit gawat darurat. Selain itu, si anak posisinya jauh sehingga tidak kelihatan petugas," jelas Akmal.
Tapi karena Mustari terus mendesak, lanjut Akmal, barulah dibawa ke Instalasi Gawat Darurat. "Saat hendak diperiksa dokter diketahui Naila sudah meninggal," jelasnya.
Akmal menyayangkan langkah Mustari yang membawa putrinya ke Poli Anak. "Kalau diurut-urut, harusnya kan kalau tahu anaknya sesak gitu langsung dibawa ke IGD bukan ke loket, tapi ya kadang orangtua kan memang nggak tahu seberapa gawatnya anak dan jangan bayangkan juga orang rumah sakit tahu semua kondisi anak."
"Jadi nggak mungkinlah ada yang sejahat itu sengaja menelantarkan pasien yang butuh pertolongan. Ini cuma miskomunikasi saja," pungkas Akmal.
Sebelumnya, bayi Naila yang dipangku ibunya mengembuskan napas terakhir karena tak segera mendapat pertolongan dari pihak rumah sakit. Mustari, ayah Naila, malah diminta mengambil nomor antrean meskipun sudah bercerita kondisi anaknya yang kritis.
Saat itu, Naila mendapat antrean nomor 115 sedangkan pasien yang dipanggil baru nomor 95.
Mustari coba kembali mendatangi loket untuk mendapatkan prioritas tapi malah ditanya berbagai surat miskin. Hingga akhirnya tepat pukul 10 lebih, Naila tak lagi bernyawa.
"Ya kan mau apa lagi, dia sudah meninggal," ucap Mustari, lirih. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDikatakan bahwa foto dan video dikirimkan pihak klinik pada Kamis (16/11) atau setelah bayi sudah meningga dunia
Baca SelengkapnyaPerkembangan kasus bayi Nala yang diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaBaby Adzam dilarikan ke rumah sakit. Begini kondisinya kini.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaIbu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.
Baca SelengkapnyaNana Mirdad mengungkap kejadian tak terduga yang dialaminya. Asisten Rumah Tangga atau ART di rumahnya menemukan seorang bayi
Baca SelengkapnyaSang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaNana Mirdad yang baru menemukan seorang bayi di dekat rumahnya langsung melarikannya ke rumah sakit
Baca SelengkapnyaAda banyak kejanggalan yang dirasakan ayah dari sang bayi, MR, maupun sang istri.
Baca Selengkapnya