Kemenkes: Industri Masker, APD, dan Hand Sanitizer Tumbuh Pesat Saat Wabah Covid-19
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat peningkatan signifikan jumlah produsen alat kesehatan, seperti masker, alat pelindung diri (APD), dan hand sanitizer. Hal ini disebabkan naiknya kebutuhan setelah merebaknya Covid-19.
"Pelaku usaha banyak yang melakukan diversifikasi menjadi produsen APD yaitu masker, gown (APD), dan hand sanitizer," kata Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Engko Sosialine Magdalene, dalam rapat virtual dengan Komisi IX, Rabu (8/4).
Menurut dia, terpantau peningkatan signifikan jumlah produsen per tanggal 4 April dibanding data per 29 Februari 2020. Sebagai contoh adalah proses masker meningkat 77 persen.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
"Dari semula 22 industri menjadi 39 industri," jelas dia.
Dia menyampaikan, selain industri masker, industri APD juga tumbuh hingga 567 persen. Dari 3 industri menjadi 20 industri. Sementara industri hand sanitizer terpantau tumbuh 186 persen dari 36 industri menjadi 103 industri.
Kemenkes, kata dia, tentu mengharapkan dengan adanya peningkatan jumlah produsen tersebut akan mampu mendukung ketersediaan APD, masker, dan hand sanitizer dalam negeri.
"Namun untuk itu diperlukan dukungan ketersediaan bahan baku dan juga pemenuhan akan standar dari alkes tersebut," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.
Baca SelengkapnyaBerkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaLesunya industri tekstil turut berimplikasi pada PHK karyawan di sejumlah perusahaan konfeksi. Namun, Sinergi ADV mampu bertahan.
Baca SelengkapnyaAturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM yang berdagang di TikTok Shop mayoritas hanyalah pengecer (reseller) dari barang yang diproduksi dari China.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaCosmobeauté Indonesia merambah sektor baru dalam industri kecantikan dengan kehadiran perusahaan yang fokus pada produk perawatan kulit.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, tren custom fashion menjadi peluang Usaha Mikro Kecil kuasai pasar lokal.
Baca SelengkapnyaPenambahan komoditas baru tersebut didapat dari hasil SBH 2022 yang dilakukan untuk memutakhirkan tahun dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) 2024.
Baca Selengkapnya