Kemenkes: Pasien Penyakit Jantung Didominasi Pegawai Pemerintah
Merdeka.com - Data yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan membeberkan bahwa profil pekerjaan pasien penderita penyakit jantung didominasi oleh pasien yang berasal dari kalangan pegawai dalam jajaran pemerintahan.
“Tren Penyakit Jantung Koroner (PJK) ini lebih tinggi pada perempuan atau sekitar 1,6 persen dibanding laki-laki yang hanya 1,3 persen. Sedangkan jika dilihat dari pekerjaan, ironisnya justru terjadi pada pegawai pemerintah,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti dalam Talkshow Jantung Sehat untuk Semua yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Eva menyebutkan pasien penyakit jantung yang berasal dari jajaran pemerintahan tersebut mencapai 2,7 persen. Dengan rincian pekerjaan pasien penyakit jantung terbanyak adalah TNI, Polri, PNS, BUMN dan BUMD.
-
Apa penyebab utama penyakit jantung pada pekerja kantoran? Menurut penulis utama penelitian, Mathilde Lavigne-Robichaud, seorang kandidat doktor di CHU de Quebec-University Laval Research Center, situasi di mana pekerjaan menuntut yang tinggi tetapi otonomi rendah, menciptakan 'tekanan kerja' yang dapat mengganggu kesejahteraan karyawan.
-
Kenapa pekerja kantoran rentan penyakit jantung? Penelitian ini mengungkapkan hubungan signifikan antara stres di lingkungan kerja dan kesehatan jantung. Lebih mengejutkan lagi, risiko penyakit jantung tampaknya dapat melipatgandakan ketika pekerja mengalami tekanan pekerjaan yang tinggi dan penghargaan yang minim.
-
Siapa yang berisiko tinggi penyakit jantung di kantor? Para pria yang mengalami tekanan pekerjaan atau ketidakseimbangan antara usaha dan penghargaan mereka menghadapi lonjakan risiko penyakit jantung sebesar 49 persen.
-
Kenapa penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbanyak? Penyakit jantung merupakan salah satu hal yang paling umum menyebabkan kematian di dunia, termasuk Indonesia.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja sama BPJS Ketenagakerjaan? BPJS Ketenagakerjaan dan 11 Anggota Luar Biasa (ALB) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menjalin kerja sama dalam perlindungan pekerja.
-
Siapa yang paling rentan terkena penyakit jantung koroner? Penyakit arteri koroner atau yang juga dikenal sebagai jantung koroner berperan pada hampir 16% dari total kematian di dunia.
Selanjutnya pada lokasi tempat tinggal, kebanyakan pasien tersebut tinggal di perkotaan. Angkanya sudah menyentuh 1,6 persen atau lebih tinggi dari pasien yang tinggal di pedesaan yakni 1,3 persen.
Eva turut membeberkan data dari Riskesdas 2018 melaporkan bahwa prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia mencapai 1,5 persen. Di mana prevalensi pasien tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Utara 2,2 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dua persen, dan Gorontalo dua persen.
Sementara penyakit lainnya yang berkaitan dengan penyakit jantung dan diderita oleh pasien lainnya seperti hipertensi yang merupakan gejala awal dari penyakit jantung. Eva menekankan hipertensi harus mulai diperhatikan karena menyebabkan angka kesakitan terbesar dengan biaya yang membengkak diikuti stroke dan ginjal.
“Kemudian pada biaya untuk Penyakit Tidak Menular (PTM) saja, ini ada lebih dari 7,7 triliun. Juga stroke dengan biaya 1,9 triliun dan penyakit gagal ginjal itu 1,6 triliun. Ini sesuai dengan data BPJS tahun 2021,” ucapnya.
Ketua PERKI Radityo Prakoso menambahkan dari data tersebut terlihat apabila penyakit jantung memiliki banyak macam meski didominasi oleh penderita jantung koroner.
Radityo membenarkan apabila penyakit jantung dapat mengenai seseorang tanpa memandang usia ataupun gender. Dirinya bahkan menyebutkan jika dalam data yang dimiliki PERKI, 80 bayi di Indonesia lahir dengan penyakit jantung bawaan setiap tahunnya.
“Ini masalah besar. Kalau dikatakan penyakit jantung itu penyakit orang tua atau monopoli satu gender tertentu itu tidak. Saya kira ini hampir merata, kalau ditanya bayi baru lahir pun bisa menderita penyakit jantung tergantung klasifikasi dari penyakit jantungnya,” kata Radityo.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca SelengkapnyaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPermasalahan gaji menjadi isu yang beberapa kali disuarakan para tenaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan tahun 2019 yang didominasi penyakit kronis, seperti hipertensi atau diabetes.
Baca SelengkapnyaDari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
Baca SelengkapnyaHingga 1 September 2024, jumlah kepesertaan Program JKN telah mencapai 277 juta jiwa atau 98,67% dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTiga instansi yang sepi peminat yaitu Badan Riset dan Inovasi nasional, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan akan memberikan santunan kepada ahli waris petugas KPPS meninggal dunia, cacat, ataupun luka-luka.
Baca SelengkapnyaPerekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini hanya 28.903 dari total formasi 572.496.
Baca SelengkapnyaTerdapat 72.290 pelamar CPNS 2024 yang terverifikasi memenuhi syarat (MS). Sementara 22.794 lainnya tidak memenuhi syarat (TMS).
Baca SelengkapnyaPemberian uang santunan akan diurus secepatnya dan diberikan KPU masing-masing kabupaten kota.
Baca Selengkapnya