Kemenkes: Pasien Terpapar Varian Covid-19 E484K Tak Ada Riwayat ke Luar Negeri
Merdeka.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian baru Covid-19 E484K ditemukan di salah satu rumah sakit di Jakarta. Temuan ini berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap spesimen salah satu pasien Covid-19.
"Dari satu spesimen pos di rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta," katanya kepada merdeka.com, Selasa (6/4).
Menurut Nadia, pasien yang terpapar varian baru Covid-19 E484K tidak memiliki riwayat perjalanan keluar negeri. Varian E484K merupakan hasil mutasi B117 seperti yang ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Tidak ada riwayat perjalanan (pasien) keluar negeri," ujarnya.
Berbeda dengan varian Covid-19 E484K, B117 justru masuk ke Indonesia melalui pelaku perjalanan internasional dari Arab Saudi. Pelaku perjalanan ini masuk ke tanah air dan menjalani proses surveilans Whole Genome Sequencing (WGS) pada awal Februari 2021.
Varian B117 merupakan mutasi Covid-19 yang merebak di Inggris pada September 2020. Selain varian E484K dan B117, ada dua mutasi Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia yakni N439K dan D614G.
Varian D614G mulai terdeteksi di Indonesia pada April 2020. Sedangkan varian N439K terdeteksi di Indonesia sejak November 2020.
Sebelumnya, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan saat ini ada varian Covid-19 E848K. Varian E848K merupakan hasil mutasi dari B117.
"Mutasi E484K yang terjadi pada protein spike adalah mutasi yang sama seperti ditemukan pada varian Afrika Selatan dan Brazil," katanya, Jumat (2/4).
Wiku menyebut, varian Covid-19 E848K lebih cepat menular. Mengantisipasi meluasnya penyebaran varian Covid-19 E848K, masyarakat diminta memperketat penerapan protokol kesehatan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Berdasarkan hasil penelitian, varian ini lebih cepat menular. Oleh karena itu, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dalam setiap aktivitas yang dilakukan sebagai upaya mencegah penularan," tegasnya.
Wiku memastikan, pemerintah terus meningkatkan surveilans Whole Genome Sequencing (WGS) untuk memetakan varian Covid-19 yang masuk ke Indonesia. Pemerintah juga mempertahankan proses skrining pada saat warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) yang masuk dari luar negeri masuk ke tanah air.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaTemuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI sedang melakukan pelacakan dengan menelusuri sejumlah orang yang pernah kontak erat dengan sang pasien.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya