Kemenkes: Pelaksanaan PPKM Berdampak Capaian Positif
Merdeka.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, jumlah kasus harian baru nasional hingga 17 Agustus 2021 kemarin berangsur menurun menjadi 20.741 kasus. Selain itu, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat secara nasional juga berangsur-angsur turun.
Setelah sempat menyentuh angka 92.567 pasien yang dirawat di ruang perawatan isolasi maupun intensif di 22 Juli 2021 lalu, hingga 17 Agustus kemarin, pasien dirawat secara nasional turun menjadi 50.487 pasien.
"Untuk di wilayah DKI Jakarta sendiri, jumlah pasien yang dirawat, baik di ruang perawatan isolasi maupun intensif, berjumlah 4.934 per 17 Agustus, atau tinggal 28% dari kapasitas ruang perawatan isolasi dan intensif yang mencapai 17.584. Begitu juga halnya dengan Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur," ujar dr. Nadia, Kamis (19/8).
-
Bagaimana PKM dilakukan? PKM adalah perwujudan penelitian, pengabdian masyarakat, kewirausahaan, inovasi teknologi, atau karya tulis di kalangan mahasiswa.
-
Apa itu PKM? PKM adalah Program Kreativitas Mahasiswa, Ini Penjelasan Lengkapnya PKM membantu meningkatkan mutu mahasiswa agar optimal saat terjun ke masyarakat.
-
Bagaimana PKL di bantu? Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan tidak hanya membawa dampak positif bagi pedagang dan masyarakat, tetapi juga menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih kondusif di area tersebut
-
Bagaimana DPR membantu PMI? 'Saya optimis di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit, Atase Kepolisian kita bisa bertambah,' ujarnya dalam siaran tertulis, Kamis (2/5).
-
Bagaimana PPK menjalankan tugasnya? Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh PPK meliputi persiapan logistik, rekrutmen saksi, pengadaan tempat pemungutan suara, penyusunan DPT, pelaksanaan kampanye, penyaluran logistik pemilu, pelaksanaan pemungutan suara, perhitungan suara, hingga pelaporan hasil pemilu ke KPU/KIP setempat.
-
Bagaimana PPDP melakukan tugas nya? PPDP Pemilu melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) dengan cara mendatangi pemilih secara langsung.
Dia menambahkan, pemerintah bekerja sama dengan seluruh pihak telah menerapkan PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan PPKM level 2, 3 dan 4 sesuai dengan dinamisnya perkembangan situasi di lapangan. Sesuai dengan evaluasi mingguan yang dilakukan Kementerian Kesehatan menunjukkan terjadi penurunan kasus 17% dibandingkan pekan sebelumnya. Penurunan kasus signifikan terutama terjadi di provinsi DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Maluku Utara.
Menurut dr. Nadia, pada pekan lalu, pemerintah mencatatkan angka testing rate sebesar 3,25 per 1000 penduduk per minggu. Dia mengakui, angka ini menurun dibandingkan pekan sebelumnya. Akan tetapi yang tetap patut diapresiasi adalah seluruh provinsi telah mencapai testing rate minimal yang disyaratkan oleh WHO.
"Positivity rate nasional kita tercatat pada angka 21.4%, menurun dibandingkan minggu sebelumnya, dan kita berupaya untuk terus menurunkan positivity rate sambil mempertahankan upaya-upaya kesehatan masyarakat yang lain, yaitu penemuan kasus, testing, pelacakan dan isolasi, serta kepatuhan terhadap protokol kesehatan," katanya.
dr. Nadia memaparkan, positivity rate kurang 10% tercatat di DKI Jakarta, Riau, dan Banten. Dia berharap juga dapat terjadi di provinsi lain. Capaian positif lain, lanjutnya, adalah tidak ada provinsi yang melaporkan Bed Occupancy Ratio (BOR) lebih 80%. Sedangkan untuk BOR ICU lebih 80% dilaporkan di Sumatera Utara.
dr. Nadia juga mengungkapkan terjadi penurunan angka kematian sebesar kurang lebih 8% dibandingkan pekan sebelumnya. Sesuai dengan rekomendasi WHO bahwa angka kematian dinilai per 7 hari dikarenakan akan memberikan gambaran yang lebih tepat, mengingat ada kematian yang belum dilaporkan secara real time sehingga masih terlihat fluktuatif perhari secara absolut. Selain itu yang paling penting adalah menilai tren dari angka kematian tersebut per pekannya.
"Kami berharap hal ini menjadi tanda positif semakin menurunnya angka kematian di minggu-minggu ke depan," harap dia.
Dengan penurunan BOR di rumah sakit-rumah sakit, dr. Nadia juga berharap seluruh pasien COVID-19 yang bergejala berat dan membutuhkan perawatan rumah sakit bisa mendapatkan perawatan yang selayaknya sesuai standar sehingga mampu menurunkan angka kematian.
"Hal ini juga bisa menjadi bukti keberhasilan vaksinasi kita bahwa vaksin yang kita gunakan mampu untuk mencegah kasus parah dan juga kematian akibat COVID-19," ujar Nadia.
dr. Nadia mencontohkan, atas kerja keras semua pihak, DKI Jakarta mampu menekan angka penambahan kasus dan angka kematian COVID-19 di level lebih rendah dibandingkan periode awal dilaksanakannya PPKM.
Menurutnya, berbagai pembatasan kegiatan masyarakat serta penguatan prokes memainkan peran di provinsi DKI Jakarta dalam menurunkan laju penularan penyakit dan juga sekaligus meningkatkan kapasitas respon penanggulangan pandeminya.
"Dengan upaya yang masif untuk penanggulangan COVID-19 melalui peningkatan testing, penguatan pelacakan kontak erat, kegiatan isolasi/karantina dan penguatan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, mampu untuk menekan dan tentu meringankan sistem kesehatan yang ada di provinsi DKI Jakarta," tegas dr. Nadia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPJS Kesehatan siap untuk mengoptimalkan layanan skrining kesehatan bagi seluruh anggota panitia.
Baca SelengkapnyaPemerintah berhasil menyelesaikan permasalahan yang muncul akibat pembangunan pengendalian banjir Sungai Sepaku.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya