Kemenkes: Penurunan Imunisasi Selama Pandemi Berpotensi Picu KLB
Merdeka.com - Penurunan cakupan imunisasi selama pandemi COVID-19 berpotensi munculnya kejadian luar biasa (KLB) sejumlah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi, kata pejabat Kementerian Kesehatan.
"Akibat cakupan imunisasi yang tidak tercapai ada potensi KLB pada kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi/PD3I)," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondunuwu dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR diikuti dari YouTube DPR RI di Jakarta, Senin (22/11) siang.
Ia mengatakan hingga November 2021 ada 147 laporan suspek Difteri dengan 90 pemeriksaan spesimen di laboratorium dan 23 di antaranya terkonfirmasi.
-
Apa itu difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Siapa saja yang bisa terkena difteri? Meskipun difteri tidak terlalu berbahaya, namun penyakit ini termasuk penyakit menular sehingga bisa menginfeksi siapa saja yang berada di sekitar penderita atau lingkungan yang sedang mengalami banyak kasus difteri.
-
Kapan gejala difteri muncul? Gejala difteri biasanya muncul 2 sampai 5 hari setelah seseorang terinfeksi.
-
Apa penyebab penyakit difteri? Difteri adalah penyakit menular yang terjadi karena bakteri C. diphtheriae. Racun yang dihasilkan bakteri ini yang menyebabkan orang menjadi sangat sakit.
-
Siapa yang rentan tertular difteri? Faktor-faktor yang meningkatkan risiko tertular difteri antara lain: Tidak mendapat vaksinasi difteri secara lengkap Tinggal di area padat penduduk atau yang buruk kebersihannya Bepergian ke daerah yang tingkat difterinya sedang tinggi Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita AIDS
-
Apa saja yang ditemukan? Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Ilmu Pengetahuan Terbuka Royal Society, sebuah tim yang dipimpin oleh James Barrett dari McDonald Institute for Archaeological Research di Universitas Cambridge, Inggris, melaporkan penanggalan radiokarbon dari 153 temuan yaitu panah, perkakas, ski, kain perca, perlengkapan kuda, dan 'tongkat pengusir' – tiang yang digunakan dalam berburu rusa.
Selain itu, 54 laporan kasus Campak dan 91 laporan kasus Rubela. Lebih dari 80 persen laporan dialami pasien dengan status imunisasi tidak lengkap atau tidak jelas riwayat vaksinasinya.
Ia mengatakan program imunisasi nasional pernah mengalami keberhasilan pada 1980 di antaranya eradikasi penyakit cacar, sertifikat bebas polio pada 2006, eleminasi tetanus metarnal dan neonatal pada 2016.
Namun, cakupan imunisasi dasar lengkap secara nasional hingga Oktober 2021, katanya, baru tercapai 56,5 persen dari target 78 persen populasi sasaran. Provinsi yang mendekati target realisasi, di antaranya Bengkulu, Banten, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Bangka Belitung.
Imunisasi dasar lengkap pada usia anak di antaranya Hepatitis B, BCG, Polio, dan DPT.
"Mulai 2019 sampai 2020 ada penurunan, karena berkaitan dengan COVID-19. Namun perbedaan jumlah sebelum pandemi tidak terlalu jauh," katanya.
Maxi menambahkan ada peluang cakupan imunisasi nasional pada 2021 meningkat sebab hingga saat ini baru 19 provinsi yang memberikan laporan.
"Ini yang kita kejar setiap pekan," katanya.
Dia menjelaskan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah meminta agar cakupan imunisasi nasional disurvei setiap tahun, sebab survei berkala setiap lima tahun sekali belum memberikan gambaran akurat pencapaian target.
Tantangan yang dihadapi program imunisasi selama masa pandemi, di antaranya pengadaan vaksin yang terhambat distribusi menuju kabupaten/kota sebab gudang penyimpanan vaksin di daerah yang penuh.
"Strateginya akan dibarengi dengan pengadaan vaksin COVID-19 dan imunisasi rutin ditingkatkan agar tidak menumpuk di gudang," katanya.
Selain itu, kata dia, tenaga kesehatan selama pandemi COVID-19 cenderung terkonsentrasi pada penanganan pasien COVID-19. Situasi pandemi darurat juga memaksa pelayanan posyandu tutup.
"Kami juga dihadapkan pada kendala masyarakat yang ragu dengan vaksin dan kesulitan menembus daerah pelosok," katanya.
Maxi memastikan Kemenkes telah mempersiapkan strategi untuk menanggulangi seluruh tantangan itu, salah satunya pelibatan TNI-Polri untuk menembus hingga masyarakat pelosok serta edukasi vaksinasi bagi kelompok masyarakat sasaran.
Agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR dihadiri Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pengurus Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (Itagi), dan pengurus Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI).
Rapat tersebut membahas pelaksanaan program vaksinasi regular, perkembangan pembahasan program imunisasi nasional untuk PCV, HPV, dan Rotavirus, serta persiapan pelaksanaan Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Tahun 2021.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaBila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca Selengkapnya