Kemenkes Prediksi Tak Ada Gelombang Keempat Covid-19
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan puncak kasus Covid-19 yang semula diprediksi pada minggu ketiga pada Juli 2022 kemungkinan tidak akan terjadi. Hal itu, dilihat dari protokol kesehatan dan vaksinasi yang semakin membaik.
"Prediksi ketiga atau keempat tidak terjadi, karena upaya kita untuk meningkatkan protokol kesehatan dan vaksinasi sudah baik," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, kepada wartawan, Rabu (27/7).
Lebih lanjut, Syahril mengatakan, meski diprediksi tidak akan terjadi, lonjakan kasus Covid-19 per hari perlu menjadi perhatian masyarakat, dengan meningkatkan kewaspadaan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
"Kami sampaikan untuk di nasional BOR 4,65 persen berarti masih di bawah 5 persen standar WHO. Memang DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten sudah di atas 10 persen semua, cuman kabar gembiranya angka kematian rendah Jakarta 1,2 persen dan angka nasional 2,6 persen kecil," paparnya.
"Kemudian memang angka positivity rate tinggi nasional 6,26 persen, Jakarta 13 persen dan Jawa Barat 13 persen. Angka-angka ini menjadi perhatian agar masyarakat waspada kita berharap seperti yang lalu masih terkendali semua. Tapi dari nasional naik ini konfirmasi tidak langsung tinggi tidak sampai 10 ribu," tambahnya.
Menkes Prediksi Puncak Covid-19
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia kemungkinan bakal meleset dari prediksi awal. Dengan demikian, puncak lonjakan Covid-19 di Indonesia bisa melewati Juli 2022.
Budi menambahkan, melesetnya prediksi lonjakan disebabkan sejumlah hal, di antaranya kedatangan jemaah haji di Indonesia yang dikhawatirkan membawa varian baru, serta temuan anyar dari subvarian Omicron di Indonesia, yakni BA.4, BA.5, dan BA.2.75.
"Kita lihat dengan pulangnya jemaah haji, kita lihat profil, mungkin (prediksi puncak kasus) agak berubah karena memang jemaah haji pada berdatangan dan ada beberapa juga yang kena," kata Budi di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat, Selasa (19/7).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya