Kemenkes Prioritaskan Vaksin Sinovac untuk Penyuntikan Dosis Kedua di Akhir Oktober
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan RI memprioritaskan penggunaan vaksin jenis Sinovac yang tersisa sekitar 4 juta dosis untuk kebutuhan dosis kedua vaksinasi Covid-19 nasional di pekan terakhir Oktober 2021.
"Untuk Oktober, perkiraan ada (persediaan) 62 juta dosis. Tapi Sinovac di sini tinggal 4 juta dosis lebih untuk kebutuhan di pekan pertama," kata Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diikuti dari kanal YouTube Komisi IX DPR RI di Jakarta, Kamis (23/9).
Dia mengatakan produsen telah menjadwalkan pengiriman vaksin Sinovac sebanyak 3 juta dosis pada Oktober. Sehingga total yang tersedia di Tanah Air mencapai 7 juta dosis. Namun, Maxi khawatir bila jadwal pengiriman vaksin tambahan Sinovac oleh produsen mengalami keterlambatan, sehingga vaksin Sinovac berpotensi kosong di akhir Oktober.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Kapan vaksin cacar api diberikan? Zostavax diberikan dalam satu dosis tunggal melalui suntikan dan direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
"Makanya kalau kita tidak persiapan di pekan keempat dan lima, kan persediaan Sinovac kita enggak banyak lagi di bulan Oktober. Sehingga kita putuskan yang pekan keempat dan lima Oktober, Sinovac kita siapkan untuk dosis dua," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Dia mengungkapkan, persediaan vaksin di luar Sinovac masih relatif aman untuk kebutuhan Oktober, seperti Novavax, AstraZeneca, Pfizer dan Johnson & Johnson.
"Dari sisi alokasi vaksin, kalau kita lihat bulan September ini total vaksin kita yang akan datang yang sudah jalan ini total sekitar 83 juta dosis," terangnya.
Menurut Maxi persediaan vaksin tersebut lebih banyak dipersiapkan untuk alokasi dosis kedua yang akan didistribusikan di pekan keempat dan kelima September 2021 untuk cadangan dosis dua yang sudah dilakukan mulai akhir Agustus sampai dengan pekan ketiga September 2021.
"Jadi ini akan dibeli banyak untuk dosis dua," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca Selengkapnya