Kemenkes: Registrasi Jadi Kendala Vaksinasi Covid-19 Tahap 1
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan mengakui pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama mengalami kendala. Hal ini yang mengakibatkan baru 245.685 orang divaksinasi dari target 1.487.466 Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kendala tersebut adalah tahapan registrasi.
"Registrasi ya. Walau sudah manual masih ada tantangan untuk integrasi sistem Philcare, si SDMK, BPJS, aplikasi Peduli dan Lindungi," katanya kepada merdeka.com, Rabu (27/1).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo mengungkap hal serupa. Dia mengatakan, kendala vaksinasi Covid-19 saat ini sistem registrasi.
"Ini masalah teknologi dalam IT, ini kan melalui SMS, soal teknis saja," ujarnya.
Windhu memprediksi, vaksinasi Covid-19 tahap pertama baru efektif berjalan pada Februari 2021. Dia juga mengingatkan, Kementerian Kesehatan untuk mengevaluasi kapasitas vaksinator untuk vaksinasi Covid-19.
Dia menyebut, pelaksanaan vaksinasi di Indonesia membutuhkan sekitar 40.000 sampai 50.000 vaksinator. Sementara jumlah vaksinator yang disediakan pemerintah hanya 30.000 orang.
Selain itu, dia juga memintah pemerintah mengevaluasi kesiapan cold chain atau rantai dingin yang berfungsi menjamin kualitas vaksin. Hingga saat ini, kata dia, Indonesia baru memiliki fasilitas rantai dingin untuk vaksin Sinovac dan AstraZeneca.
"Tapi (untuk vaksin) yang berteknologi tinggi kita belum punya. Ini yang harus dievaluasi untuk diadakan," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca Selengkapnya