Kemenkes Sebut 50 Persen Lebih Kasus Virus Corona Sudah Sembuh
Merdeka.com - Juru Bicara Indonesia untuk Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan pemeriksaan virus corona yang saat ini dilakukan Kemenkes bukan ditujukan untuk pengobatan. Sebab hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk Covid-19.
"Tes virus Corona bukan untuk tujuan pengobatan. Karena kita belum punya obatnya," kata Yurianto di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (4/3).
Tujuannya utama saat ini yakni untuk kepentingan kesehatan masyarakat. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah yang bersangkutan, jika terbukti positif, telah menjadi sumber penularan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
"Oleh karena itu pelan-pelan kita harus meminta masyarakat memahami ini. Dia dites bukan tujuannya untuk, saya sakit, saya tidak sakit, tidak. Bagi kita kepentingannya adalah apakah dia menjadi sumber penularan. Karena konsekuensinya kalau positif, maka kita harus berpikir untuk tracking lagi dia sudah kontak dengan siapa. Ini akan bikin kluster baru lagi," jelas dia.
Dia pun menjelaskan bahwa mereka yang sudah terbukti positif dan sembuh tidak diberikan obat spesifik untuk menyembuhkan Covid-19. Kalau pun ada obat yang diberikan maka itu untuk mengatasi gejala klinis yang muncul.
"Karena positif pun obatnya sama saja. Karena sampai saat ini belum ada obatnya dan self limited. Tapi kita punya data bahwa 50 persen lebih sudah sembuh," urai dia.
"Kasus kita yang positif di Jepang, 9 itu sembuh juga enggak ada intervensi obat-obatan spesifik. Kalau sifatnya hanya suportif enggak ada masalah. Panas kasih obat panas. Lemas kasih obat kaku. Kurang vitamin, tambah vitamin dan seterusnya saja. Jadi kita tidak terlalu kemudian mengatakan spesifik ini obatnya. Itu sampai saat ini belum kita temukan," imbuhnya.
Hal ini mesti dipahami masyarakat agar tidak malah membuat hal-hal yang malah bikin repot. Misalnya dia mencontohkan ada perusahaan yang mensyaratkan surat bebas Corona.
"Ada beberapa perusahaan yang memprasyaratkan di surat bebas Corona. Ini kan menjadi repot lagi. Untuk apa surat bebas Corona. Ini akan menimbulkan permasalahan yang ribet untuk kita. Karena surat bebas Corona itu setelah diobservasi 14 hari enggak ada apa-apa sebenarnya bebas, tapi tidak pokoknya bebas Corona dinyatakan dengan pemeriksaan laboratorium. Ini kan jadi repot lagi. Karena itu kita tidak merekomendasikan ke arah sana," terang Yuri.
"Pada prinsipnya kalau dia tidak merasa sebagai kasus suspect ya untuk apa harus periksa itu. Toh diperiksa enggak diperiksa asal daya tahan tubuhnya bagus juga sembuh," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya dilaporkan, ada satu pasien Mpox di Pulau Dewata itu.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaSebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNyamuk mengandung bakteri wolbachia mulai disebar ke lima kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnya