Kemenkes Sebut Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Kesehatan di RI Masih Terbatas
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan mendorong transformasi teknologi kesehatan di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tujuannya untuk mempercepat adopsi teknologi dan solusi kesehatan digital.
Selain itu, transformasi teknologi kesehatan bisa meningkatkan pengambilan keputusan berdasarkan data. Menurut Budi, sapaan Budi Gunadi Sadikin, Indonesia sebetulnya memiliki potensi besar untuk melakukan transformasi teknologi kesehatan.
"Namun, pemanfaatan teknologi digital masih terbatas," katanya dalam Webinar Percepatan Digitalisasi di Sektor Kesehatan yang disiarkan melalui YouTube AMSI Asosiasi Media Siber Indonesia, Kamis (25/11).
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Mengapa Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan? Posisi Indonesia yang berada di peringkat 39 masih menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan, terutama dibandingkan dengan negara-negara Asia yang lebih maju seperti Taiwan dan Korea Selatan.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan peringkat layanan kesehatan? Peningkatan peringkat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan ini menunjukkan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki kualitas pelayanan medis, dan memastikan ketersediaan obat-obatan yang lebih baik di seluruh penjuru negeri.
-
Kenapa jumlah dokter di Indonesia masih rendah? Mengutip pernyataan Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD saat memberikan materi di acara yang sama, saat ini rasio jumlah dokter Indonesia masih tergolong sangat kecil, yaitu 0,47 dokter per 1.000 penduduk. 'Angka ini jauh di bawah standar WHO yang minimalnya 1 dokter per 1.000 penduduk,' ujar Dante.
-
Apa masalah kesehatan mental di Indonesia? Masalah kesehatan mental merupakan salah satu momok yang bisa sangat menakutkan.
Ada sejumlah penyebab teknologi kesehatan di Indonesia tertinggal dari negara berkembang lain. Di antaranya, data terfragmentasi, ketertinggalan regulasi, dan sedikitnya investasi swasta.
Budi menyebut, untuk mempercepat proses transformasi teknologi kesehatan, Kementerian Kesehatan menyusun tiga proyek utama. Pertama, integrasi dan pengembangan sistem data kesehatan.
Kedua, integrasi dan pengembangan sistem aplikasi pelayanan. Ketiga, pengembangan ekosistem teknologi.
"Ke depannya, saya mengharapkan digitalisasi kesehatan yang terintegrasi dan komprehensif dapat membentuk sistem kesehatan yang kuat," ujarnya.
Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menambahkan, pandemi Covid-19 memberikan pelajaran penting soal teknologi informasi. Saat penularan Covid-19 meningkat, masyarakat terpaksa tinggal di rumah dan membutuhkan layanan kesehatan berbasis teknologi.
"Dalam situasi tersebut, telemedicine memainkan peran yang sangat vital bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan tanpa harus keluar rumah," jelasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaAlhasil, transformasi digital di Tanah Air tidak melahirkan ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaMeski undang-undang ini sudah diberlakukan, penerapannya masih sering kali dianggap sebagai formalitas semata.
Baca SelengkapnyaKanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca SelengkapnyaAda perbedaan mencolok penggunaan AI di sektor kesehatan negara maju dibandingkan negara berkembang.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa penerapan 5G terkesan lama.
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Jokowi, distribusi dokter spesialis di daerah juga tak merata.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mendata UMKM untuk menyusun kebijakan dan program pembangunan UMKM yang tepat sasaran dan efektif.
Baca SelengkapnyaSPBE menjadi faktor penting untuk mendukung operasional keseharian pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAeHIN adalah asosiasi e-Health yang beranggotakan negara-negara di Asia
Baca Selengkapnya