Kemenkes Sebut Prokes, 3T dan Vaksinasi Tetap Jadi Kunci Lawan Varian Omicron
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemkes) mengatakan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara konsisten, pengujian, pelacakan kontak dan pengobatan (3T) serta vaksinasi Covid-19 tetap menjadi kunci melawan varian apapun dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 termasuk varian Omicron.
"Tidak ada cara lain melawan varian bahwa tetap protokol kesehatan, jaga mobilitas apalagi di saat begini, ketiga adalah jangan takut untuk dites dan di-tracing (dilacak kontak erat) dan segera mendapatkan pengobatan, yang terakhir vaksinasi," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemkes Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi virtual Membendung Transmisi Omicron di Jakarta, Jumat (24/12).
Prokes 3M mencakup memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Bagaimana masker mencegah kita menyentuh wajah? Selain itu, masker juga bisa mencegah kita menyentuh hidung, mulut, atau mata dengan tangan yang mungkin terkontaminasi virus, bakteri, atau kuman.
"Upaya untuk mencegah varian apapun prinsipnya tetap 3M, 3T dan vaksinasi. Tidak ada intervensi lain kecuali 3M, 3T dan vaksinasi serta mobilitas," ujarnya.
Nadia menuturkan selain memperketat pintu masuk negara, hal yang juga harus diperkuat adalah perubahan perilaku masyarakat untuk membudayakan prokes. Meskipun kasus Covid-19 sudah turun dan aktivitas masyarakat seperti kegiatan ekonomi dan sosial sudah bisa dijalankan, namun masyarakat tetap harus patuh prokes.
Masyarakat harus senantiasa memakai masker dengan benar dan tidak melorot, tetap menjaga jarak dan tidak berkerumun, dan mencuci tangan secara rutin. Nadia mengimbau masyarakat tidak panik dalam menghadapi kemunculan varian Omicron, namun lebih kepada bersikap waspada dengan memperketat penerapan prokes.
"Yang penting kita waspada tidak perlu juga terlalu heboh dengan Omicron tetapi justru dihebohkan adalah kalau kemudian protokol kesehatan kita tidak berjalan sesuai dengan yang kita harapkan," ujarnya.
Ia mengatakan di saat pandemi Covid-19, pelaksanaan prokes justru tidak boleh kendur sekalipun kasus Covid-19 bertahan tidak melonjak. Menurut dia, semua masyarakat seharusnya heboh jika prokes tidak dijalankan dengan disiplin sehingga semua bisa kembali memperhatikan pelaksanaan prokes masing-masing di kehidupan sehari-hari.
"Jangan hanya Omicronnya yang heboh tapi kemudian protokol kesehatannya tidak dijalankan," tutur Nadia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaDengan melakukan tindakan pencegahan, Anda dapat membantu mencegah penularan batuk rejan dan mengurangi risiko komplikasi yang serius.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca Selengkapnya