Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkes Sebut Vaksinasi di RI Belum Cukup Menahan Penularan Jika Ada Varian Baru

Kemenkes Sebut Vaksinasi di RI Belum Cukup Menahan Penularan Jika Ada Varian Baru Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan hampir 200 juta vaksin telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia. Data Kementerian Kesehatan hari ini pukul 12.00 WIB, 122.852.096 orang telah menerima vaksin dosis pertama atau setara dengan 58,99 persen dari target 208.265.720 penduduk.

Sementara itu, sebanyak 76.687.750 orang sudah menerima vaksin dosis kedua atau setara dengan 36,82 persen.

"Nah dengan adanya cakupan yang kurang lebih 57 persen (58,99 persen) pada sasaran vaksinasi setidaknya ada perlindungan 40 persen," katanya dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui FMB9ID_IKP, Kamis (4/11).

Orang lain juga bertanya?

Namun, jika melihat situasi global, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang belum mencapai 70 persen tidak akan mampu menahan laju penularan Covid-19 dampak varian baru. Berkaca pada Inggris, kata Nadia, negara dengan capaian vaksinasi lebih dari 70 persen itu tetap tidak mampu menahan lonjakan kasus Covid-19 akibat varian AY.4.2.

"Ini tentunya kalau kita berkaca pada banyak negara saat ini, vaksinasi yang kondisi kita belum mencapai 70 persen ini masih belum cukup untuk menahan kalau nanti ada varian baru," ujarnya.

"Oleh karena itu, yang paling penting pertama mencegah, kedua perkuat pintu masuk dan segera kita percepat vaksinasi," sambung Nadia.

Sementara itu, Ketua Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, Masdalina Pane mengatakan herd immunity setiap provinsi, kabupaten dan kota di Tanah Air bervariatif. Khusus di wilayah dengan vaksinasi Covid-19 cukup tinggi, kemungkinan herd immunity sudah tercapai, seperti DKI Jakarta.

"Herd immunity kemungkinan sudah terjadi di sana (DKI Jakarta). Bahkan di bulan Maret saja hasil studi teman-teman di FK UI sudah 51 persen, padahal waktu itu vaksin masih rendah," jelasnya.

Menurut Masdalina, herd immunity di Jawa dan Bali sudah cukup baik. Herd immunity tidak hanya terbentuk dari vaksinasi tapi juga infeksi alamiah. Namun, dia mengingatkan masyarakat agar tidak terbuai dengan herd immunity.

Masyarakat harus tetap melindungi diri agar tidak tertular Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Kita harus jaga kelompok-kelompok berisiko tinggi yang walaupun sudah divaksin tapi kalau dia terinfeksi cukup berat bagi tubuhnya untuk bisa melawan virus tersebut," kata Masdalina.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya