Kemenkes Sebut WHO Tak Anjurkan Booster Jika Vaksinasi Dosis 2 Belum 100 Persen
Merdeka.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menegaskan, vaksinasi booster bagi masyarakat umum masih belum diperlukan. Meskipun sejumlah kajian menunjukkan efikasi vaksin menurun setelah enam bulan atau ketika menghadapi Covid-19 varian baru.
"Kalau kita lihat beberapa kajian memang terjadi penurunan efikasi daripada vaksin. Tetapi bukan berarti proteksinya menjadi nol," katanya dalam Webinar Covid-19: Varian Baru, Libur Nataru, dan Strategi Mitigasi Gelombang Ketiga, Jumat (3/12).
Menurut Nadia, pemerintah kini masih merujuk pada anjuran World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia. Menurut WHO, vaksinasi booster bisa dilakukan jika vaksinasi dosis pertama dan kedua sudah menyasar 100 persen penduduk.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kapan vaksin Mpox mulai digunakan di Indonesia? Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN sudah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukannya kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Sejumlah negara di dunia memang sudah mulai memberikan vaksinasi booster kepada masyarakat. Namun, cakupan vaksinasi dosis pertama dan kedua pada negara tersebut sudah lebih dari 60 persen. Seperti Israel, Belanda, dan Inggris.
Sementara Indonesia, data Kementerian Kesehatan hari ini pukul 12.00 WIB, baru 141.503.092 orang atau sekitar 67,94 persen divaksinasi dosis pertama dan 98.046.834 orang atau 47,08 persen sudah mendapatkan dosis kedua.
Nadia menjelaskan, saat ini pemerintah fokus pada vaksinasi dosis pertama dan kedua. Hal ini penting untuk membentuk kekebalan tubuh yang sama di lingkungan masyarakat.
"Jadi sampai saat ini, tentunya vaksinasi booster itu bisa menjadi salah satu pilihan utama pada kondisi-kondisi masyarakat yang memang terbukti memiliki risiko lebih tinggi yaitu seperti tenaga kesehatan, usia lansia, atau usia di atas 12 tahun memiliki kelainan imunitas," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan memberikan booster kepada masyarakat umum jika vaksinasi dosis kedua sudah mencapai lebih dari 50 persen.
"Berdasarkan best practices ini kita merencanakan mungkin booster akan diberikan sesudah 50 persen dari penduduk Indonesia tuh vaksinasi 2 kali," katanya, Senin (8/11).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca Selengkapnya