Kemenkes tetap selidiki kasus meninggalnya bayi Naila di antrean
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan menegaskan kasus Naila, bayi berumur dua bulan sepuluh hari yang meninggal di ruang tunggu RSU Lasinrang, Sulawesi Selatan, hanya karena salah komunikasi saja.
Mustari, ayah Naila, yang melihat anaknya dalam kondisi kritis tak langsung membawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), malah membawa ke Poli Anak dan ikut mengantre dengan ratusan pasien lainnya.
Meski demikian, Dirjen Bina Usaha Kesehatan (BUK) Kemenkes, dr Akmal Taher, menegaskan pihaknya tetap akan menyelidiki kasus ini.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Apa yang membuat bayi meninggal? Jumaa dan Ali lahir prematur pada usia delapan bulan, namun dalam kondisi stabil pada saat itu. 5 bayi meninggal dalam 2 pekan akibat hipotermia
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Siapa yang menyampaikan belasungkawa? Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa terhadap semua korban serangan teroris di gedung teater Crocus City Hall.
-
Siapa yang terdampak saat bayi menangis? Selain itu, membiarkan bayi menangis terus-menerus juga dapat memengaruhi hubungan emosional antara bayi dan orang tua.
"Kita tetap menyelidiki," tegas Akmal kepada merdeka.com, Sabtu (2/11).
Tapi, lanjut Akmal, pihaknya tidak sampai membentuk dan mengirim tim dari internal Kemenkes. Kemenkes melakukan pemantauan dari jauh sembari terus meminta laporan lengkap dari penanganan kasus ini kepada pihak rumah sakit dan dinas setempat.
"Kita nggak akan langsung ke sana, tapi kita tetap minta laporan lengkap. Kecuali kalau memang penting kita akan ke sana," jelasnya.
Belajar dari kasus ini, Akmal meminta pihak rumah sakit dan pasien atau keluarga lebih memperbaiki komunikasi. Selain ini, pihak dinas setempat juga diminta terus melakukan evaluasi pada operasional rumah sakit.
Sebelumnya, bayi Naila yang dipangku ibunya mengembuskan napas terakhir karena tak segera mendapat pertolongan dari pihak rumah sakit. Mustari, ayah Naila, malah diminta mengambil nomor antrean meskipun sudah bercerita kondisi anaknya yang kritis.
Saat itu, Naila mendapat antrean nomor 115 sedangkan pasien yang dipanggil baru nomor 95.
Mustari coba kembali mendatangi loket untuk mendapatkan prioritas tapi malah ditanya berbagai surat miskin. Hingga akhirnya tepat pukul 10 lebih, Naila tak lagi bernyawa.
"Ya kan mau apa lagi, dia sudah meninggal," ucap Mustari, lirih. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaIbu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.
Baca SelengkapnyaAda banyak kejanggalan yang dirasakan ayah dari sang bayi, MR, maupun sang istri.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaKadinkes memastikan bahwa tim ad hoc yang dibentuk bersifat independen dan terdiri dari tenaga profesi, asosiasi klinik, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPerkembangan kasus bayi Nala yang diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaDi lokasi ekshumasi hanya ada ibunda korban yang menyaksikan.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal periksa keluarga korban bocah A (7) yang meninggal usai alami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel
Baca SelengkapnyaSalah satu klinik di Tasikmalaya kini menjadi perbincangan publik karena diduga memberi pelayanan yang buruk kepada pasien bersalin sehingga bayinya meninggal.
Baca SelengkapnyaIbu Siti mengadu ke Polres Bogor. Dia berharap masalah yang menimpa segera terselesaikan.
Baca Selengkapnya