Kemenkes: Tren Penundaan Vaksinasi Menurun
Merdeka.com - Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa tren penundaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia menurun. Berdasarkan data Kemenkes yang ia paparkan, pada awal bulan Februari, sasaran yang menunda penyuntikan mencapai 20.000 orang. Kemudian menurun di minggu pertama Maret menjadi 10.000 orang. Data terakhir per 14 Maret tercatat, hanya 5.000 orang yang menunda disuntik vaksin.
"Vaksinasi yang ditunda cenderung turun, apalagi dengan perubahan kriteria skrining, sehingga tren penundaan vaksin akan semakin turun," kata Nadia dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Alinea, Rabu (17/3).
Seperti yang diketahui, pada pekan kedua bulan Februari lalu, Kemenkes mengubah kriteria penerima vaksinasi. Para lansia, penyintas kanker, orang dengan hipertensi di atas 140, dan pengidap komorbid lainnya boleh menerima vaksin. Ibu menyusui, hingga para penyintas Covid-19 yang sudah lebih dari 3 bulan juga sudah boleh divaksin.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
Sementara itu, Nadia mengungkapkan bahwa tren penyuntikan vaksin di Indonesia per harinya meningkat. Jika dibandingkan pada waktu awal pelaksanaan vaksinasi, jaraknya cukup jauh.
"jumlah kemampuan kita untuk memberikan vaksinasi per harinya meningkat. Saat ini rata-ratanya antara 250-350 ribu dosis vaksin yang kita suntikkan ke sasaran vaksinasi," ujarnya.
Nadia menyebutkan, tren peningkatan penyuntikan ini melonjak pada awal bulan Maret. Pada akhir bulan Februari, trennya sekitar 100 ribu dosis, dan pada awal Maret langsung melonjak hingga 250 ribu. Nadia mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat program vaksinasi, salah satunya dengan menambah jumlah vaksinator hingga dua kali lipat.
Pada 29 Februari lalu, pemerintah menambah 81.770 vaksinator yang tersebar di 34 provinsi. Di Jakarta, ada 557 vaksinator. Sedangkan Jawa Timur, jumlah vaksinatornya terbanyak, yakni mencapai 5.002 orang. Disusul Jawa Tengah 4.020, Jawa Barat 3.901, dan Aceh 2.653.
Sementara itu vaksinator di Kalimantan Utara hanya berjumlah 107 orang, Kalimantan Barat 113, dan Kalimantan tengah 263 orang.
"Dalam rangka mempercepat kekebalan kelompok sesuai waktunya, kemampuan fasyankes juga penting. Kami bekerja sama dengan asosiasi klinik swasta, ARSI, PERSI, dan fasyankes di kementerian dan lembaga lainnya," kata dia.
Sebagai informasi, per 16 Maret kemarin, sebanyak 40.349.051 sasaran vaksinasi sudah disuntik vaksin. Jumlah tersebut mencapai 22,2 persen dari total target sasaran vaksinasi, yakni 181,5 juta orang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca Selengkapnya