Kemenkes Ubah Layanan, Pasien Omicron Tanpa Gejala dan Ringan Isolasi di Rumah
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan akan mengubah strategi layanan kesehatan terhadap pasien Covid-19 varian Omicron. Ke depan, pasien Omicron tanpa gejala bisa menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Strategi layanan dari Kementerian Kesehatan akan digeser, yang sebelumnya fokus di rumah sakit, sekarang fokusnya ke rumah," katanya dalam konferensi pers, Senin (10/1).
Selain tanpa gejala, pasien Omicron dengan gejala ringan juga bisa menjalani isolasi di rumah. Misalnya, gejala batuk, pilek, demam dengan saturasi di atas 95.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa saja gejala lain yang bisa muncul selain batuk? Gejala lain yang menyertai asma meliputi mengi, sesak di dada, dan kesulitan bernapas.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa jenis batuk yang terjadi saat tidak ada lendir? Batuk kering adalah batuk yang tidak menghasilkan lendir. Ini sering kali disebabkan oleh iritasi pada tenggorokan atau saluran napas, misalnya akibat polusi udara, asap rokok, atau alergi. Batuk kering juga bisa terjadi pada tahap awal infeksi virus seperti flu.
-
Apa saja gejala flu? Gejala umum seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh biasanya muncul secara tiba-tiba, mencapai puncaknya dalam 2 hingga 4 hari pertama, dan kemudian secara perlahan mereda.
Pasien dengan gejala ringan ini akan mendapatkan obat dan layanan telemedicine gratis dari pemerintah. Pemerintah sudah bekerja sama dengan 17 platform telemedicine dan perusahaan farmasi Kimia Farma untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien Omicron.
"Ini untuk memastikan agar orang yang harus dirawat di rumah itu tetap mendapatkan askes konsultasi ke dokter dan juga bisa mendapatkan akses delivery obatnya," jelasnya.
Menurut Budi, paket obat gratis yang akan diberikan kepada pasien Omicron hampir sama dengan pasien terjangkit Delta sebelumnya. Hanya saja, kali ini akan ada tambahan obat Molnupiravir.
Sebelumnya, Budi menyebut 400.000 tablet Molnupiravir sudah tiba di Indonesia. Molnupiravir merupakan obat Covid-19 produksi Merck, perusahaan asal Amerika Serikat.
Budi menyebut, obat Molnupiravir diperuntukkan bagi pasien Covid-19 kategori ringan. Obat ini bisa mengurangi risiko keparahan penyakit.
Molnupiravir memberikan proteksi hingga 50 persen. Namun, berdasarkan hasil tes di lapangan, proteksinya turun menjadi sekitar 30 hingga 40 persen.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien yang terjangkit virus cacar monyet (Mpox) tak harus dirawat inap.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaMycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.
Baca SelengkapnyaKemenkes menelusuri kontak erat enam pasien terkonfirmasi pneumonia misterius.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaWalau anak mengalami batuk dan pilek, namun tak selamanya kondisi tersebut harus diselesaikan dengan obat.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca Selengkapnya