Kemenkes: Vaksin Individu Tak Hilangkan Hak Masyarakat Memperoleh Vaksin Gratis
Merdeka.com - Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan Vaksinasi Gotong Royong individu tidak menghilangkan hak rakyat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 gratis.
"Vaksinasi Gotong Royong ini, tentunya sifatnya tidak wajib dan tidak menghilangkan hak masyarakat untuk memperoleh vaksin gratis melalui program vaksinasi pemerintah," ujar Nadia dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jakarta, Selasa (13/7).
Nadia kembali menegaskan Vaksinasi Gotong Royong individu sifatnya sebagai salah satu opsi, dalam rangka memperluas, mempercepat dan mendapatkan akses untuk pelayanan vaksinasi.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Dengan harapan, semakin banyak orang yang mendapatkan vaksinasi dan semakin cepat vaksinasi itu, maka laju penularan akan juga bisa dikendalikan, termasuk situasi yang saat ini di mana seiring terjadinya lonjakan kasus.
"Dari sisi pelaksanaannya Vaksinasi Gotong Royong ini tidak akan mengganggu program vaksinasi pemerintah, karena kita ketahui mulai dari jenis vaksin, fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatannya akan berbeda," ujar dia.
Yang membedakannya, menurut Nadia, Vaksinasi Gotong Royong individu hanyalah menggunakan vaksin merek Sinopharm.
Sementara vaksin yang digunakan pemerintah merek Sinovac AstraZeneca, Pfizer, Moderna, termasuk vaksin Sinopharm dan Moderna, yang merupakan hibah dari COVAX facility yang akan digunakan dalam program vaksinasi pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan latar belakang kebijakan vaksinasi berbayar bagi individu adalah demi mempercepat laju penyuntikan program Gotong Royong. Budi menegaskan bahwa Vaksinasi Gotong Royong berbayar untuk individu merupakan pilihan yang bisa diambil masyarakat sebab masih ada akses ke program vaksinasi gratis yang dilaksanakan pemerintah.
Vaksinasi Gotong Royong tidak menggunakan APBN, tetapi menggunakan anggaran dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta, sehingga tidak ada keterlibatan Kemenkes dan negara dari sisi anggaran.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia
Baca Selengkapnya