Kemenkes yakin kasus obat anestesi tertukar terjadi di tempat lain
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan menyatakan belum menerima pengaduan soal korban meninggal akibat kesalahan memberikan obat obat anestesi Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma. Akibat kesalahan tersebut, nyawa dua pasien terenggut di RS Siloam Karawaci, Tangerang.
"Kami pasti tahu kalau ada laporan lainnya. Tapi sekarang ini tidak, karena hanya dua kasus ini saja yang dilaporkan," kata Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek dalam jumpa pers di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (18/2)
Senada dengan Nila, Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Akmal Taher mengaku hanya menerima laporan mengenai jatuhnya korban akibat obat anestesi yang tertukar. Namun, dia yakin kesalahan serupa juga terjadi di lokasi lain, namun belum dilaporkan.
-
Mengapa orang menyalahgunakan obat? Hal ini menyebabkan obat digunakan bukan sebagai sarana kesehatan namun untuk pencarian sensasi, rekreasi, atau untuk menghindari masalah emosional.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Apa saja jenis obat yang sering disalahgunakan? Berikut beberapa jenis obat yang sering disalahgunakan beserta potensi bahayanya. 1. Tramadol 2. Triheksilfenidil 3. Amitriptilin 4. Klorpromazin 5. Haloperidol 6. Dekstrometorfan 7. Amfetamin 8. Antidepresan 9. Opioid 10. Benzodiazepin
-
Di mana keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
"Kemungkinan memang ada korban lain dalam rentang waktu sejak batch yang bermasalah diproduksi. Tetapi faktanya sampai saat ini tidak ada laporan. Kalau ada pasien sehat tiba-tiba meninggal, dokter pasti akan lapor biar tidak disalahkan. 'Oh itu salah obatnya lho' begitu," kata Prof Akmal.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan bahwa obat anestesi dengan label Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma Tbk, yang diduga tertukar isinya itu berasal dari batch tanggal 3 November 2015. BPOM mengatakan bahwa dua batch obat pengental darah Asam Tranexamat Generik diketahui juga diproduksi pada tanggal tersebut.
Dari hasil investigasi BPOM, ditemukan kandungan asam Tranexamic di dalam kandungan bahan baku injeksi anestesi merek Buvanest Spinal. Tranexamic sendiri merupakan obat injeksi yang digunakan untuk penghenti pendarahan, yang membuat darah mengental.
Sejak dilaporkannya dua kasus pasien meninggal di RS Siloam Karawaci, BPOM memerintahkan penarikan kedua jenis obat. Sebelumnya, sejak 12 Februari 2015 Kalbe Farma telah melakukan penarikan secara sukarela.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan hasil sementara autopsi, ditemukan patah tulang leher korban.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien akhirnya dipindahkan ke rumah sakit lain
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaPengacara menduga ada kelalaian yang dilakukan petugas jaga saat itu.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat api berkobar, seluruh pasien di lantai 1 ruang kandungan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Baca SelengkapnyaKorban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca SelengkapnyaSementara untuk korban luka, lanjut Gatot, terdapat lima orang.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku berinisial SN dan RY itu merupakan pasangan suami istri yang diamankan di dua lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi masih terus dilakukan. Laporan awal, penumpang selamat semua namun mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnya